SLAWI, smpantura – Keberadaan situs purbakala Semedo di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng menjadi bukti kuat peradaban purba di nusantara yang berusia ratusan ribu tahun. Pernyataan ini di sampaikan Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat melakukan kunjungan kerja ke Museum Situs Semedo, Selasa (2/12/2025).
Temuan fosil fragmen tengkorak kepala Homo erectus oleh Dakri, tokoh lokal pegiat fosil di situs Semedo telah menjadi perhatian dunia paleontologi. Dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat peradaban awal manusia.
Penemuan jejak manusia purba di pulau Jawa, seperti Semedo, Trinil, Sangiran hingga Ngandong, merupakan rangkaian penting yang menggambarkan betapa tua dan kayanya peradaban Nusantara.
“Indonesia memiliki koleksi temuan manusia purba yang mencapai 50–60 persen dari total temuan dunia. Ini angka yang luar biasa dan Semedo mengambil bagian penting di dalamnya,” jelasnya.
Fadli Zon menuturkan, keberadaan Semedo sebagai situs yang relatif baru berkembang justru menjadi peluang besar untuk memperkuat riset. Baik riset arkeologi, paleontologi, hingga pengembangan museum berbasis pengetahuan.
Terkait dengan itu, ia berkomitmen mendukung pengembangan situs ini agar menjadi laboratorium budaya. Dan menjadi pusat edukasi yang mampu memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.
“Kita ingin Semedo tidak hanya di kenal sebagai tempat temuan manusia purba. Tetapi juga sebagai ruang belajar publik yang hidup dan relevan bagi generasi sekarang,” tegasnya.
Penguatan ekosistem kebudayaan di Semedo akan di lakukan melalui kolaborasi lintas lembaga. Hingga pendampingan teknis, serta peningkatan kualitas museum. Agar mampu bersaing dengan destinasi budaya nasional lainnya.


