PEMALANG, smpantura – Plt. Bupati mengungkapkan, progress penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pemalang, pada tahun 2022 mengalami penurunan 1,5 persen. Hal tersebut secara peringkat di Jawa Tengah, semula dari peringkat kedua dari bawah, atau ke-34, sekarang ada di peringkat 31.
“Berdasarkan data, pada tahun 2022 Pemalang mengalami perkembangan yang positif khususnya dalam angka kemiskinan. Tiga kabupaten kita lompati, walaupun itu tidak dijadikan untuk puas diri, masih ada tantangan-tantangan ke depan yang harus dihadapi,” ungkap Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, baru baru ini.
Dia mengatakan, semua dinas dan unsur yang pemerintahan untuk berinovasi, dalam merancang program untuk menurunkan angka kemiskinan. Harapannya semua bidang bisa membuat program inovasi-inovasi baru dalam rangka menurunkan angka kemiskinan pada tahun 2023 dan tahun tahun selanjutnya.
Berdasarkan pengalaman tahun 2022 yang sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Pemalang, maka program program yang sudah berjalan, harus diteruskan, dengan ditambah terobosan inovasi.
Dengan adanya terobosan inovasi diharapkan, penurunan angka kemiskinan di Pemalang, menjadi lebih maksimal dibandingkan tahun 2022 lalu.
Pihaknya mengapresiasi atas prestasi yang telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Pemalang, namun diharapkan pada tahun mendatang, penurunan angka kemiskinan bisa lebih dari 1,5 persen.
Terkait dengan kemiskinan di Pemalang, disebabkan oleh berbagai faktor, sehingga penyelesaiannya harus benar-benar tepat formulanya.
“Selain masalah kemiskinan, dan terus dicarikan jalan penyelesaiannya, persoalan yang tidak kalah penting yaitu, terkait dengan infrastruktur jalan di Pemalang. Permasalahan jalan rusak menjadi skala prioritas dalam pemerintahan saat ini, selain itu ada juga peningkatan pelayanan masyarakat,” imbuhnya.
Plt. Bupati Pemalang, Mansur Hidayat mengatakan, pembenahan infrastruktur, merupakan prioritas utama pembangunan 2023.
Setelah infrastruktur, prioritas berikutnya adalah pelayanan, yang terdiri antara lain pendidikan, kesehatan, kependudukan, perizinan, ekonomi dan lain sebagainya.
Keseriusan Pemkab Pemalang, untuk membenahi infrastruktur, khususnya jalan, diharapkan dapat menumbuhkan multiplier effect.
Kondisi jalan di Pemalang, diakui banyak yang tidak dalam kondisi baik. Masih banyak jalan di wilayah Pantura yang rusak, banyak juga jalan di bagian punggung yang masih rusak. (T08-Red)