PEMALANG – Mantan Bupati Pemalang dua periode, Junaedi kecewa terhadap pantia penyelenggaraan Hari Jadi Pemalang ke 448 tahun. Hal itu disebabkan undangan untuk menghadiri perayaan hari jadi tidak dikirim ke rumahnya hanya diantar oleh tenaga honorer ke kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Pemalang.
“Memang dalam peringatan hari jadi ke 448 tahun saya tidak datang dalam acara tersebut, sebab undangannya tidak dikirim ke rumah, padahal rumah saya jelas di Widuri. Padahal tahun lalu, undangan langsung dikirimkan oleh bupati dan sekda di rumah saya, hal itu menunjukan mereka nguwong ne uwong, (menghormati dan menghargai orang tua),” ujar Mantan Bupati Pemalang, Junaedi, Rabu (25/1).
Ia mengatakan, terkait alasan ketidak hadirannya pada peringatan hari jadi Pemalang disebabkan undangan dari pemda dikirim di DPC PDIP, bukan dikirim ke rumah. Pihaknya mengatakan, bahwa tempat tinggal atau rumahnya jelas dan bisa dijangkau, tetapi justru diantar tidak di rumah. Pihaknya tidak meminta dihormati secara berlebihan, tetapi sebagai orang tua dan pernah mengabdi di Pemalang hingga 15 tahun, etika atau adab dalam komunikasi harus diutamakan. Junaedi menceritakan, bahwa pada perayaan hari jadi Pemalang sebelumnya pihaknya datang, sebab undangan diantar ke rumah, meskipun tensi politik pasca suksesi kepemimpinan masih tinggi. Dengan kedatangannyan pada perayaan hari jadi Pemalang tahun lalu, pihaknya ingin memberikan contoh kesatria dan sebagai orang tua, artinya siapapun pemimpinnya di Pemalang perlu diberi legitimasi dan dihormati. Terkait dengan suksesi kepempinan merupakan hal biasa yang terjadi setiap lima tahun sekali, jangan sampai karena hal tersebut menjadikan Pemalang terpecah pecah atau tidak bersatu.


