Slawi  

NPK Custom Mulai Diaplikasikan di Lahan Demplot Tebu Desa Kalikangkung

APLIKASI : PT Pupuk Kujang Cikampek mengaplikasikan pupuk NPK Custom di lahan demplot seluas satu hektar di Kalikangkung, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Kamis (26/1).

SLAWI, smpantura – PT Pupuk Kujang Cikampek mulai mengaplikasikan pemakaian pupuk NPK Custom di lahan demplot tebu seluas 1 hektar di Desa Kalikangkung, Desa Pangkah, Kabupaten Tegal, Kamis ( 26/1).

Pupuk NPK Custom yang akan diaplikasikan pada tahap I sebanyak 300 kilogram.

Pengaplikasian tahap I dihadiri oleh General Manager Pabrik Gula Pangka PTPN IX Agung Bhaktitomo , Ketua DPP Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Fatkhudin Rosyidi, dan Koordinator Program Makmur PT Pupuk Kujang Saiful Rodhian Achmad.

Koordinator Program Makmur PT Pupuk Kujang Saiful Rodhian Achmad mengatakan, aplikasi pupuk NPK Custom 21-9-15+4S+ 0,5 Zn akan dilakukan sebanyak dua kali selama masa tanam tebu.

” Aplikasi tahap pertama dilakukan pada saat tanaman tebu berumur satu bulan, selanjutnya tahap kedua dilakukan pada umur 2,5 bulan,” jelas Saiful, Kamis (26/1).

Adapun dosis pupuk yang diberikan sebanyak 700 kilogram per hektar yang diberikan pada umur satu bulan sebanyal 300 kilogram dan tahap kedua sebanyak 400 kilogram.

Pupuk NPK Custom dikatakan olehnya sebagai pupuk yang memiliki kandungan sejumlah unsur yang dibutuhkan tanaman tebu, seperti ZA, urea, DAP, KCl, sulfur dan zink.

BACA JUGA :  Pencari Ikan Ditemukan Meninggal di Waduk Cacaban

Saiful menyebutkan, dengan kandungan pupuk yang lengkap, pemakaian NPK Custom memiliki sejumlah keunggulan dibanding pupuk konvensional. Diantaranya efisien tenaga kerja dan kebutuhannya lebih sedikit dibanding pemupukan dengan pupuk konvensional.

” Dengan lahan seluas satu hektar dibutuhkan 700 kilogram NPK Custom. Biasanya dengan pupuk konvensional sampai 1,2 ton,” jelasnya.

Selain itu, meningkatkan produksi tebu dari 60 ton per hektar menjadi 100 ton per hektar.

Pupuk NPK Custom ini telah dipakai petani di sejumlah daerah, seperti Subang, Majalengka, Indramayu, Purbalingga, Blitar, Jember dan Lampung.

” Untuk PG Pangka masih kami uji di lahan demplot seluas satu hektar. Setelah berumur 10-11 bulan akan dipanen dan akan dilihat produksinya,”tuturnya.

Selanjutnya, pada September- Oktober 2023 ditargetkan pemakaian aplikasi pupuk NPK Custom lebih luas ke petani lainnya.

Sementara itu, Ketua DPP APTRI Fatkhudin Rosyidi menyatakan, kerjasama yang dilakukan dengan PT Pupuk Kujang Cikampek dan sejumlah pihak dalam rangka meningkatkan produktivitas tebu di Provinsi Jateng dan mendukung swasembada gula konsumsi 2024. (T04-Red)

error: