Tegal  

Kesadaran Warga Buang Sampah Masih Rendah

TEGAL, smpantura – Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah pada aliran sungai atau drainase di Kota Tegal, terbilang masih sangat rendah.

Itu dibuktikan, dari banyaknya tumpukan sampah yang dievakuasi, Tim Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat.

Kepala Bidang (Kabid) PSDA DPUPR Kota Tegal, Emi Muti’ah Hidayati mengatakan, sebanyak 60 petugas kebersihan, disiagakan untuk drainase maupun kanal banjir.

Mereka juga bertugas, membersihkan sampah atau lumpur pada aliran sungai se-Kota Bahari.

Bahkan, tidak jarang tim tersebut selalu mendapatkan laporan adanya penumpukan sampah.

Seperti halnya penumpukan berbagai jenis sampah di aliran Sungai Siwatu, Kecamatan Tegal Barat, yang beberapa waktu lalu baru saja selesai diperbaiki dan diberi alat penyaring sampah atau trashrack.

“Tidak sampai satu minggu, mungkin dua hari sekali tim kita kerahkan ke Sungai Siwatu. Mereka mengevakuasi tumpukan sampah yang diduga secara sengaja dibuang warga dan terbawa aliran,” ungkap Emi, Rabu (1/2).

Dalam kesempatan tersebut, Emi berharap, kesadaran dan pola pikir masyarakat dalam mengelola sampah dapat berubah.

Sebab, sampah yang dibuang sembarangan ke aliran sungai, akan berdampak kepada siapapun.

BACA JUGA :  KPU Kota Tegal Edukasi Pemilih Pemula Melalui Nobar di Bioskop

Contoh terkecil yakni menyebabkan tersumbatnya aliran, di saat terjadi hujan.

“Tentu kondisi ini sangat merugikan. Sampah yang menyumbat aliran dapat menyebabkan banjir,” tegasnya.

Senada disampaikan Koordinator Tenaga Pemeliharaan Saluran Kota, PSDA DPUPR Kota Tegal, Susanto yang kerap mengevakuasi sampah dari beberapa aliran sungai di Kota Bahari.

Umumnya, sampah yang diangkut merupakan jenis sampah rumah tangga dan sampah plastik.

Pada musim penghujan seperti sekarang ini, Susanto mengaku tidak sedikit sampah yang terbawa aliran dan berhenti di satu titik.

Di aliran Sungai Siwatu saja misalnya, pihaknya dapat mengevakuasi sampah minimal hampir 3-5 meter kubik.

Sementara itu, salah satu warga di sekitar aliran Sungai Siwatu berharap, ada ketegasan dari pemerintah untukmengatasi permasalahan sampah.

Seperti memberikan sangsi kepada warga yang membuang sampah sembarangan.

“Jika dibiarkan, kondisi ini akan terus terjadi. Mungkin dibutuhkan semacam ketegasan. Kalau diingatkan tidak bisa, maka perlu diberikan sangsi atau denda. Karena selain menyebabkan banjir, bau sampah di sini juga sangat mengganggu kami,” ungkap warga yang enggan disebut identitasnya. (T03-Red)

error: