TEGAL, smpantura – Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Tegal, menggelar Bursa Kerja Khusus (BKK) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Award 2023, sebagai bentuk apresiasi, terhadap kinerja BKK. Demikian dijelaskan Kepala Disnakerin Kota Tegal, R Heru Setyawan, disela sosialisasi BKK SMK Award, di pelataran Kantor Disnakerin, Rabu (1/2) malam.
“Sebagai mitra kerja, kami mendorong seluruh BKK se-Kota Bahari, untuk bisa mengoptimalkan kinerja. Sebab, bukan masanya lagi BKK hanya menggugurkan kewajiban, melainkan benar-benar bermakna dan memberi manfaat nyata, bagi lulusan SMK agar bisa mendapatkan pekerjaan,” jelasnya.
Untuk itu, Disnakerin memberikan apresiasi kepada BKK yang berkinerja baik, dalam bentuk BKK SMK Award 2023 Kota Tegal. Bahkan, saat ini Disnakerin telah membentuk tim juri dan jadwal pelaksanaannya.
Itu dimulai, dari sosialiasi pada 1 Februari 2023, penyiapan data dukung (self assesment-isi worksheet), mulai 2-28 Februari 2023, pengiriman worksheet dan data dukung (soft file) ke link panpel.bkkaward2023, pada 1-3 Maret 2023, penilaian administratif pada 4-12 Maret 2023, pengumuman enam nominator pada 13 Maret, verifikasi lapangan, pada 14-16 Maret dan puncaknya, pengumuman BKK terbaik pada 17 Maret 2023.
“Kegiatan ini kami harapkan, dapat mendorong BKK SMK berkinerja sesuai tugas dan fungsi. Sekaligus meningkatkan kolaborasi, dan sinergi BKK SMK dengan Disnakerin dalam layanan penempatan lulusan, untuk menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Tegal,” imbuhnya.
Diketahui, TPT di Kota Bahari selama tiga tahun belakang, telah mengalami penurunan signifikan. Pada tahun 2020, jumlah TPT mampu mencapai 8,40 persen, kemudian di tahun 2021 turun menjadi 8,25 persen dan pada tahun 2022, lalu turun hingga 6,68 persen.
Sementara, salah satu dewan juri BKK SMK Award 2023, Sanday Jamaludin menuturkan, penilaian akan dilakukan tim indepen, yang terdiri dari berbagai unsur, dengan melihat apa yang terjadi di lapangan, sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Adapun penilaian diklasifikasi, berdasarkan administrasi kelembagaan BKK, struktur organisasi dan ruang BKK (15 poin), layanan akses informasi pasar kerja, layanan penyuluhan dan bimbingan jabatan, serta layanan penempatan kerja (35 poin), kerja sama dengan DUDIKA, pelaksanaan tracer study, presentase serapan lulusan dan testimoni lulusan (50 poin).
“Ada persiapan, sekitar tiga hari dan kami akan koordinasikan bersama tim yang terdiri dari beberapa OPD. Secara dasar, kami mengelola Career Development Center (CDC), atau BKK di tingkat universitas. Tetapi tak apa, sebagai tim independen kami akan tetap menjunjung tinggi keadilan,” ungkap Sanday, yang juga Kepala CDC Universitas Pancasakti (UPS) Tegal. (T03-Red)