BREBES, smpantura – Petani cabai di Desa Kecipir, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, pada musim tanam kali imi mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Itu terjadi menyusul tanaman cabainya terendam banjir, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, Selasa sore (21/2).
Sekertaris Desa (Sekdes) Kecipir, Sukarna Hakim mengatakan, dari data yang masuk ke desa, sedikitnya 20 hektar lahan tanaman cabai di wilayahnya terendam akibat banjir. Tanaman cabai yang terendam itu, rata-rata hampir masuk masa panen. Imbasnya, petani mengalami kerugian besar, karena tanamannya membusuk dan mati.
“Akibat kejadian ini, petani cabai di desa kami mengalami kerugian hingga puluhan juta,” tandasnya.
Menurut dia, untuk menekan kerugian yang diderita, sebagian petani memanen dini tanamannya yang masih bisa diselamatkan. Namun jumlahnya tidak banyak. “Kalaupun ada yang bisa dipanen, ya dipanen. Sebab, kalau dibiarkan tanaman cabai akan mati jika terendam banjir,” terangnya yang juga petani cabai.
Kadus III Desa Kecipir, Rusnanto menuturkan, tanaman cabai yang terendam itu berada di wilayah Dukuh Blangko dan Dukuh Kecipir. “Banjir ini dampak hujan yang turun dari Selasa sore hingga malam tadi. Akibatnya, puluhan hektar lahan tanaman cabai terendam,” terangnya
Sementara itu, Ketua Paguyuban Kades Kecamatan Losari Untung Surodi mengatakan, ada dua desa yang terdampak banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi Selasa sore hingga malam hari. “Dari laporan yang diterima, ada dua desa yang terdampak banjir. Yakni, Desa Kecipir dan Desa Karangsembung,” jelasnya.
Di Desa Kecipir, kata dia, selain merendam akses jalan juga merendam tanaman cabai. Kurang lebih, ada puluhan hektar lahan cabai yang terendam. Sedangkan untuk di Karangsembung, banjir merendam akses jalan di desa setempat. (T07_red)