Slawi  

Kawasan Industri Margaayu Minta Dilengkapi

SLAWI, smpantura – Kawasan Industri Margaayu di Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal minta dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap.

Pasalnya, lokasi kawasan industri tersebut akan menjadi menyangga kawasan industri Batang dan Kendal. Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Tegal, H Mu’min, Jumat (24/2).

Ia mengatakan, kawasan industri besar di Batang dan Kendal akan mengalihkan industri-industri besar di wilayah Cikarang dan sekitarnya. Jika dua kawasan besar itu telah berjalan, maka daerah sekitar termasuk Kabupaten Tegal akan menjadi daerah penyangga.

“Oleh karena itu, kawasan industri Margaayu harus disiapkan dengan fasilitas yang lengkap,” ujarnya.

Dijelaskan, ia menilai perusahaan besar yang akan bermitra dengan industri di Kabupaten Tegal pastinya akan melihat lokasi tersebut. Hal itu mengingat biaya transportasi juga menjadi pertimbangan dalam kerjasama. Selain itu, jarak angkut dan kemudahan akses juga menjadi pertimbangan dalam bermitra.

“Margaayu akses melalui tol Brebes. Harusnya akses jalan diperbaiki untuk memperlancar distribusi barang,” terangnya.

Menurut dia, sebagai daerah penyangga kawasan industri Batang dan Kendal, Kabupaten Tegal harus memiliki peran yang besar.

BACA JUGA :  DPRD Apresiasi Pemasangan Alat EWS Banjir di Sungai Rambut Tegal

Pasalnya, potensi Kabupaten Tegal sangat tinggi dari mulai industri olahan logam hingga industri kecil yang bisa mendukung kawasan tersebut.

Melihat potensi tersebut, Pemkab Tegal diharapkan bisa lebih dahulu untuk mencari peluang perusahaan di kawasan industri Batang dan Kendal yang bisa bekerjasama.

“Inventarisir kebutuhan perusahaan di kawasan industri Batang dan Kendal. Gandeng UMKM untuk ikut menyuplai kebutuhan di sana (Batang dan Kendal),” ujar politisi PKB itu.

Ditambahkan, beberapa perusahaan besar telah masuk di Kabupaten Tegal, namun tidak diarahkan ke kawasan industri di Margaayu. Perusahaan itu berpencar di tengah-tengah pemukiman warga, seperti halnya di Kecamatan Lebaksiu dan Balapulang.

Hal itu dinilai akan mempersulit dalam penataan wilayah dan berpotensi konflik karena berada di tengah-tengah pemukiman.

“Kalau bisa perusahaan-perusahaan disatukan di kawasan industri. Jangan mencari lokasi sendiri-sendiri dan harus diarahkan dari Pemkab Tegal,” pungkasnya. (T05-Red)

 

 

 

 

 

 

 

error: