Tujuh Pejabat di Pemalang Dikabarkan Berurusan Dengan KPK

PEMALANG – Tujuh pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Pemalang dikabarkan kembali berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan kasus jual beli jabatan yang melibatkan bupati non aktif MAW. Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengaku belum mengetahui kebenarannya, sebab belum ada surat resmi yang diterimanya.

Dari data yang dihimpun oleh SMPantura di lapangan, baru ada satu orang pejabat setingkat kepala dinas yang mendapat pemanggilan dari KPK. Dalam surat tersebut tertera salah satu nama pejabat untuk datang ke KPK untuk didengar keterangan sebagai tersangka.

“Saya sebagai Plt Bupati Pemalang hingga siang ini belum mendapatkan laporan maupun surat resmi terkait dengan pejabat Pemalang yang menjadi tersangka lagi di KPK. Memang kabar tersebut sangat santer, yaitu ada tujuh orang pejabat yang berurusan kembali dengan KPK, dan saya masih menunggu informasi resminya,” ujar Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, Jumat (24/2).

Ia mengatakan, mendengar kabar terkait dengan tujuh orang yang berurusan kembali dengan KPK pihaknya sangat prihatin. Meskipun demikian kebenarannya belum jelas, untuk itu pihaknya masih menunggu kabar selanjutnya. Untuk itu pihaknya belum berani komentar lebih lanjut terkait dengan informasi yang berkembang dimasyarakat sekarang ini. Hal itu disebabkan bukti tertulis atau surat resmi dari KPK yang menerangkan status tujuh orang pejabat di Pemalang belum diterimanya. Laporan secara lisan dari jajarannya belum ada, hanya informasi dari beberapa pihak, dan statusnya sebagai apa tujuh orang itu juga belum diketahui. Apabila berita tujuh orang tersebut benar sebagai tersangka baru, pihaknya sangat prihatin, sebab hal tersebut akan berpengaruh sekali terhadap jalannya roda pemerintahan di Pemalang.

BACA JUGA :  Sudirman Said Ajak Masyarakat Bantu Kinerja Pansel Capim KPK, Begini Caranya

“Saya berharap, hal terbaik untuk Pemalang agar menjadi lebih baik dan lebih maju kedepannya pasca ini. Meskipun demikian roda pemerintahan harus terus berjalan dalam memberikan pelayanan dan pengabdian pada masyarakat,” tandasnya.

Ia mengatakan, pada semua Aparatur Negeri Sipil (ASN) di Pemalang agar tidak panik menyikapi kabar tersebut. Mereka harus tetap fokus dalam bekerja dan memberikan pengabdian pada masyarakat Pemalang. Apabila pelayanan diberikan secara baik dan memuasakan otomatis akan berdampak positif bagi semuanya. Kejadian yang sudah terjadi dijadikan guru dan pelajaran yang berarti, harapannya tidak terjadi lagi hal serupa kedepannya. Ambil positifnya dan tetap fokus dalam bekerja untuk memajukan dan membangun Pemalang menjadi lebih baik.(T08-Red)

error: