SLAWI, smpantura – DPRD Kabupaten Tegal bergerak cepat cari solusi atasi maraknya tawuran pelajar dengan mengundang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta kepala sekolah di Ruang Badan Anggaran DPRD setempat, Selasa (14/3).
Gerak cepat itu juga dilakukan, mengingat anak dari salah satu Anggota DPRD Kabupaten Tegal jadi korban tawuran pelajar.
Rapat koordinasi atasi maraknya tawuran pelajar dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Tegal, Moh Faiq didampingi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Golkar, Agus Solichin, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, A Jafar, dan Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Tegal, Miftahudin.
Sementara itu, hadir Kepala Dikbud Kabupaten Tegal, Akhmad Was’ari dan sejumlah perwakilan kepala SMP di Kabupaten Tegal.
Diskusi untuk mencari solusi yang dipimpin Ketua DPRD, Moh Faiq berlangsung menarik. Tidak hanya dari Dikpora, namun para kepala SMP juga mengutarakan pendapatnya dalam mengatasi kenakalan remaja tersebut.
Diantaranya, untuk penguatan pendidikan agama pada siswa, koordinasi untuk pengawasan dengan menggandeng aparat penegak hukum hingga mengaktifkan ekstrakurikuler sekolah.
“Ekstrakulikuler di sekolah tidak bisa didanai dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kami berharap agar ada BOS daerah yang bisa mengkover anggaran ekstrakurikuler,” kata Kepala SMPN
Kepala Dikbud Kabupaten Tegal, Akhmad Was’ari memaparkan, dugaan penyebab tawuran pelajar disebabkan peran oknum alumni yang kerap menjadi provokator.
Dikbud telah mengambil langkah untuk meminimalisir aksi tawuran dengan menutup tempat tongkrongan pelajar. Selain itu, pihaknya juga telah membuat surat edaran agar waka kesiswaan dan guru BP untuk melakukan pembinaan terhadap siswa.