Slawi  

Glotak

Olahan Bongkrek yang Diburu Untuk Menu Buka Puasa

GLOTAK, merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Tegal. Makanan yang terbuat dari olahan bongkrek atau tempe gembus ini, akrab di lidah masyarakat dan mudah ditemui sehari-hari.
Makanan bercita rasa gurih dan pedas ini, biasanya dinikmati dengan kerupuk antor atau kerupuk mie khas Tegal. Ada juga yang menikmati untuk lauk nasi atau lontong.

Masakan yang kaya rempah-rempah ini, biasanya diolah dengan dicampur ceker ayam atau tulang dan sumsum sapi/kambing. Tak heran bongkrek atau tempe gembus menjadi lebih sedap dan nikmat saat disantap.
Di bulan Ramadan, Glotak menjadi salah satu makanan yang diburu masyarakat. Biasanya dinikmati sebagai menu berbuka puasa bersama keluarga. Hal ini diakui oleh Ice Andriyani (42), salah satu pembuat Glotak di Kota Slawi.

Ditemui di kediamannya di Jalan Perkutut A37, RT 2 RW 1 Desa Slawi Kulon, Kamis (30/3) pagi, Ice tengah sibuk menyiapkan bahan untuk memasak Glotak. Seperti bongkrek yang telah dikukus, ceker ayam rebus, juga bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, jahe, lengkuas, serai ,daun salam, cabai merah, cabai rawit, cabai hijau, garam, kecap dan penyedap rasa.

Mula-mula Bumbu bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, jahe yang telah dihaluskan ditumis dengan daun salam, laos dan serai yang dirajang halus, hingga mengeluarkan bau harum. Setelah itu, cabai merah dan cabe rawit yang dihaluskan dimasukkan. Lalu kecap, garam, penyedap rasa. Setelah bumbu tercampur, barulah ia memasukkan bongkrek yang telah diulek lembut dan terakhir ceker ayam.

Saat memasak, tangannya terus memutar sodet agar bongkrek dan bumbu tercampur rata. Saat memutar sodet muncul bunyi glotak-glotak yang ditimbukan oleh ceker dan tulang ayam yang terkena wajan berukuran besar. Untuk menambah sedap masakan, irisan cabe hijau pun ditambahkan.

“Mungkin dari bunyi yang timbul saat tulang diaduk, glotak-glotak, makanan ini pun dinamakan Glotak,”jelas Ice.
Setelah masakan matang, dia pun memasukkan Glotak ke dalam mangkok plastik dan bagian atas ditambah bawang goreng.
Ice menyebutkan, selama bulan Ramadan dia kebanjiran banyak pesanan Glotak dari pelanggan. Sebagian besar memesan secara online melalui grup whatsapp atau facebook. Selain diantar langsung ke pelanggan, masakan tersebut juga dititipkan di warung-warung.”

BACA JUGA :  Masyarakat Tegal Diimbau Terapkan Tiga Siap Sebelum Berkendara

Pesanan meningkat dibanding sebelum Ramadan. Biasanya saya membuat 15 mangkok, tapi di bulan Ramadan ini penjualan meningkat dua kali lipat. Dalam sehari bisa menjual hingga 35 mangkok bahkan lebih. Satu mangkok biasanya dijual Rp 8.000 per mangkok. Bila ditambah kerupuk mi dijual Rp 10.000.

Ice mengaku, membuat Glotak sejak tujuh tahun lalu. Selain membuat Glotak, pemilik usaha Dapoer Mamih Chalisa ini juga membuat aneka menu lauk, seperti pepes tahu, pepes ikan, oseng daun pepaya, labu, pecakan tempe dan nasi kuning.
Begitu akrabnya masakan ini di masyarakat, Pemerintah Kabupaten Tegal pun mendaftarkan makanan khas ini sebagai kekayaan intelektual komunal (KIK) pengetahuan tradisional Kabupaten Tegal.

Secara resmi, surat pencatatan inventarisasi KIK pengetahuan tradisional, Glotak diterima Bupati Tegal, Umi Azizah dari Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia (Kemenkumham) Kanwil Jateng, Nur Ichwan pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kabupaten Tegal 2023, untuk Penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024, di Gedung Dadali, Kabupaten Tegal, Kamis (30/3) kemarin.

Sebagai pembuat Glotak, Ice mengaku sangat senang, makanan tradisional ini akhirnya diakui sebagai makanan khas Kabupaten Tegal dengan dibuktikan oleh surat pencatatan kekayaan intelektual komunal (KIK), yang telah dicatatkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia.”

“Alhamdulillah, makanan ini diakui sebagai makanan tradisional Kabupaten Tegal,”tuturnya.
Laila Kartika (28) salah seorang pembeli mengaku awalnya membeli Glotak buatan Ice karena penasaran akan cita rasanya. Setelak mencicipi sekali, dia mengaku ketagihan, karena selain pedas rasanya juga gurih. (T04-Red)

error: