Brebes  

RSUD Ir Soekarno Ketanggungan Kejar Status BLUD

BREBES, smpantura – RSUD Ir Soekarno Ketanggungan, Brebes, terus berupaya mengejar status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Terkait itu, Direksi RSUD Ir. Soekarno mengusulkan penilaian penerapan BLUD. Bahkan Tim Penilai BLUD Bidang Kesehatan Kabupaten Brebes mengecek segala kesiapan rumah sakit milik pemerintah tersebut, kemarin.

Tim penilai diketuai langsung Sekretaris Daerah Brebes, Djoko Gunawan. Sementara tim penilai terdiri dari Kepala BPKAD Brebes selaku Sekretaris, Inspektur Kabupaten Brebes Selaku anggota, Kepala Baperlitbangda Brebes selaku anggota, dan Kepala Dinas Kesehatan Brebes selaku anggota.

Direktur RSUD Ir Soekarno Ketanggungan, dr Ali Budiarto mengatakan, dasar dari usulan permohonan BLUD adalah Permendagri No 79 Tahun 2018 Tentang BLUD. Kemudian Pasal 19 PMDN No 79 Tahun 2018 yang menyatakan bahwa UPTD/B yang akan menerapkan BLUD memenuhi persyaratan yang meliputi substantif teknis, dan administratif. Menurutnya, ketiga persyaratan tersebut sudah memenuhi untuk dilakukan penilaian.

“Ketiga persyaratan ini, sudah terpenuhi. Insya Allah lolos berbentuk BLUD,” ujarnya optimis, kemarin.

Menurut dia, di rumah sakitnya itu,i terdapat 17 Standar Pelayanan Minimal (SPM). Yaitu, meliputi pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan bedah sentral, pelayanan kebidanan, pelayanan intensif, pelayanan Radiologi, pelayanan Laboratorium.

BACA JUGA :  Pj Bupati Brebes Bakal Diganti, Ini Calon Penggantinya

Kemudian, pelayanan Farmasi, pelayanan gizi, pelayanan rekam medik, pelayanan pengelolaan limbah, pelayanan administrasi manajemen, pelayanan ambulance, pelayanan pemulasaran jenazah, pelayanan sterilisasi. Dan pelayanan pencegahan dan penanggulangan infeksi.

“Sementara program rencana strategis 2023 ini, adalah penataan sistem. Baik sistem manajemen RS, sistem administrasi RS, sistem penyediaan alat kesehatan, sistem kepegawaian/SDM, sistem keuangan, sistem BLUD, kerjasama BPJS, akreditasi, SPO pelayanan dan penataan lainya,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, bertekat pada 2024 mendatang pihaknya berupaya akan membangun ruang ICU (sebagai pemenuhan syarat atas ruang rawat inap). Yakni, sebanyak 15 tempat tidur, dan pembangunan poli 12 ruang. Kemudian tahun 2025 pembangunan rawat inap lantai satu dan dua, serta pembangunan gudang farmasi. Untuk tahun 2026 ialah peningkatan kelas C dengan 150 tempat tidur.

“Pada 2025 nanti, kami proyeksikan pendapatan mencapai Rp 10 miliar, dan tahun 2026, Rp 20 miliar. Untuk tahun ini, pendapatannya Rp500 juta karena kita belum bekerja sama dengan BPJS dan belum berbentuk BLUD. Tahun 2024, Insya Allah sudah bekerjasama dengan BPJS dan BLUD, serta dokter spesialis dan segala peralatan dan perlengkapan sudah lengkap, maka pendapatan akan melonjak,” pungkasnya. (T07_red)

error: