Slawi  

Perang Sarung Kembali Memakan Korban

SLAWI, smpantura –  Permainan perang sarung kembali memakan korban di Kabupaten Tegal. Seorang anak berinisial TS (16), yang masih berstatus pelajar SMP di Pagerbarang, Kabupaten Tegal, meninggal dunia setelah menjadi sasaran senjata tajam lawan.

Perang sarung, terjadi di wilayah RT 07 RW 04 Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, Senin (10/4) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kapolres Tegal, AKBP Mochammad Sajarod Zakun menyampaikan, kejadian ini bermula dari perang sarung yang dilakukan sekelompok remaja dan anak-anak, yang mengakibatkan korban meninggal dunia, dengan luka robek di bagian punggung.

Menurut Kapolres, perang sarung yang marak di Kabupaten Tegal sangat disayangkan.

“Perlu peran serta aktif kedua orangtua dan warga masyarakat, untuk bersama-sama mengawasi putra-putrinya dan melaporkan, apabila ada potensi akan terjadinya perang sarung,”tutur Kapolres Tegal.

Kapolres mengatakan, saat ini polisi masih mendalami kasus itu dan melakukan pengejaran terhadap pelaku. Sementara ada 12 anak yang diamankan oleh Satreskrim Polres Tegal, untuk dimintai keterangan.

Kapolsek Pagerbarang, Iptu Eko Darmojo menyebutkan, perang sarung yang dilakukan dua kelompok remaja dan anak-anak, ini diawali dengan kesepakatan antar kelompok pada Senin (10/4) pukul 09.00 WIB.

BACA JUGA :  RSUD dr. Soeselo Juara 1 Badan Publik Informatif di Ajang KIP Awards Jateng dan Kabupaten Tegal

Sesuai kesepakatan perang sarung ditentukan di Blok Jepet – Cawarca. Selanjutnya pada Senin (10/4) pukul 22.00 WIB terjadilah perang sarung di tempat yang ditentukan.Akibat perang sarung itu, TS terluka robek di bagian punggung dan mengalami pendarahan di bagian wajah sebelah kanan.

Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Pagerbarang, namun dalam perjalanan korban meninggal dunia. Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD dr Soeselo Slawi, untuk dilakukan autopsi.

Secara terpisah, Bupati Tegal Umi Azizah menyatakan,s rasa duka dan keprihatinannya atas kejadian perang sarung yang memakanzzz xc korban terulang lagi di Kabupaten Tegal.

“Ini warning bagi kita semua, terutama orangtua, pihak sekolah. Pemkab Tegal sudah melakukan banyak upaya, kemarin kami undang beberapa pihak untuk melakukan kontrol keamanan lingkungan yang lebih dimasifkan. Karena ini tejadi bukan hanya di Kabupaten Tegal, tetapi juga di daerah lain. Penyebaran informasi melalui media sosial sangat cepat,”ungkapnya. (T04-Red)

error: