Batang  

Desa Cepokokuning Batang Meriahkan Syawalan Dengan Getuk Raksasa

GETUK RAKSASA : Direktur Bumdes Cempaka Mulia Ipung Dasmui (tengah) Camat Batang Luksono Pramudito (kiri), Kades Cepokuning Maryadi (kanan) dengan latar belakang gunungan getuk raksasa yang menjadi ikon syawalan.

BATANG, smpantura – Syawalan Tahun 2023, menjadi momentum warga Desa Cepokokuning mengenalkan potensi desanya sebagai ikon wisata Kabupaten Batang. Itu dengan digelarnya Syawalan Show, mengusung gunungan getuk raksasa setinggi sekitar dua meter dan berat dua kuintal, Sabtu lalu.

Getuk yang menjulang seperti gunung itu, diarak menuju ke Agro Ceko Park wisata Desa Cepokokuning. Getuk dengan bahan baku singkong itu, merupakan hasil panen warga setempat.

Acara itu digelar Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Cempaka Mulia bersama Pemerintah Desa (Pemdes), berkolaborasi dengan warga, disaksikan ribuan pengunjung. Hadir Camat Batang, Luksono Pramudito, Kades Cepokuning, Maryadi serta tamu lainnya.

Direktur Bumdes Cempaka Mulia, Ipung Dasmui menuturkan, kegiatan mengarak gunungan getuk yang kali pertama melambangkan kekuatan dan kesederhanaan. Kegiatan membuat festival getuk raksasa, akan menjadi agenda tahunan saat momen syawalan.

BACA JUGA :  SPN Gembleng Mental Buruh Jadi Lebih Berkualitas

Selain getuk raksasa ini, kemarin juga ada kulineran makanan jadul, dan acara hiburan lainnya. Diharapankan dengan acara itu, perkembangan di wisata Agro Ceko Park semakin ramai pengunjung.

“Alhamdulillah acara Syawalan Show dengan mengarak gununga getuk, sukses. Bumdes Cempaka Mulia bekerjasama Pemdes Cepokokuning, berkolaborasi akan menjadi, mengarak Gunungan Getuk Raksasa, acara tahunan sekaligus, memperkenalkan rintisan wisata Agro Ceko Park.” tuturnya.

Kades Cepokokuning Maryadi mengatakan, pemilihan getuk pun sesuai dengan kearifan lokal. Karena sebagian warga setempat menanam singkong.

“Sekitar 70 persen warga Desa Cepokuning, menanam singkong, dan hasilnya pun cukup melimpah. Karena itu syawalan dengan mengarak Getuk Raksasan, bisa menjadi ikon desa kami,” tuturnya.

error: