BREBES, smpantura – Sebanyak 150.000 lebih sekolah di Indonesia, dari jenjang TK hingga SMA atau sederajat, kini telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Sementara di Kabupaten Brebes, tercatat sekitar 50 persen sekolah yang ada saat ini juga sudah mengimplementasikan Kurikulum tersebut.
Hal itu terungkap dalam Workshop Pendidikan dengan narasumber Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Abdul Fikri Faqih, di Ballroom Grand Dian Hotel, Brebes, Sabtu (13/5/2023). Seperti diketahui, mulai tahun pelajaran 2022/2023, satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka berdasarkan kesiapannya. Yakni, mulai dari TK B, Kelas I, Kelas IV, VII, dan X. Hal tersebut untuk mengukur kesiapan satuan pendidikan.
“Kami bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong sekolah di Indonesia untuk memilih dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap. Target kami 2024 mendatang sudah mencapai 100 persen. Disini (Brebes-red) sudah cukup baik progres sekolah yang sudah menerapkan kurikulum ini. Memang ada kendala tapi secara umum sudah berjalan daan mulai memperlihatkan hasil dan disukai,” kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Abdul Fikri Faqih.
Berdasarkan data dari Kemenddikbudristek, kata dia, mulai tahun ajaran 2021 hingga 2023 jumlah sekolah yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sebanyak 152.000 sekolah atau sejumlah 70 persen sekolah yang ada di Indonesia. Program Kurikulum Merdeka merupakan satu upaya agar berbagai pihak dapat bersama-sama mentransformasi sistem pendidikan untuk meningkatkan karakter dan kompetensi semua siswa di Indonesia.
“Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada satuan pendidikan untuk merancang pembelajaran yang melibatkan partisipasi pendidik dan peserta didik, dan memberikan fleksibilitas serta dukungan pendidik untuk bersama menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan. Kalau di Brebes sudah 50 persen sekolah, saya optimis bisa terus bertambah sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka kedepannya,” ungkap politisi PKS ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya meminta satuan pendidikan dan pendidik di Brebes, agar dapat mempelajari terlebih dahulu Kurikulum Merdeka sebelum mengimplementasikan.
“Silahkan para tenaga pendidik bisa mempelajari platform Merdeka Mengajar dan modul pelatihan Kurikulum Merdeka. Termasuk membaca kerangka berpikirnya seperti apa, setelah paham barulah digunakan memperbaiki kualitas pembelajaran kepada siswa, karena itu tujuan utamanya,” sambungnya.
Sementara itu, Ditjen GTK Kemendikbudristek Dr Praptono mengatakan, keunggulan lain dari Kurikulum Merdeka adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Yakni, satuan pendidikan dan guru bisa mengembangkan kompetensi dan menanamkan karakter bagi peserta didik secara berkelanjutan.
“Sebelumnya penanaman karakter hanya kita lakukan melalui pembiasaan saja. Tetapi saya lihat anak-anak sangat menyukai kegiatan ini karena pembelajaran bisa di dalam kelas maupun di luar kelas,” ucapnya. (T07_red)