IBN Tegal Gelar Seminar Filsafat Pendidikan

SLAWI, smpantura – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HMPS PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal, menggelar Seminar Nasional di halaman Kampus IBN Tegal, Sabtu (24/6).

Kegiatan dibuka oleh Rektor IBN Tegal Bapak Dr Saepudin. Hadir dalam seminar dengan tema Pentingnya Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kualitas Generasi Milenial, yakni Dosen Filsafat dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr Fahruddin Faiz, dan Dosen Prodi Pendidikan FITK IBN Tegal Dr Arif Muntaqo.

Sebelum acara seminar, diawali dengan lomba-lomba tingkat lokal maupun nasional, baik yang bersifat akademik maupun non akademik, seperti pidato tingkat SMA atau yang sederajat, microteaching untuk tingkat mahasiswa se-Indonesia dan E-Sport untuk internal Kampus IBN Tegal.

Di akhir acara, panitia memberi hadiah kepada pemenang dari lomba-lomba tersebut sekaligus memberikan santunan anak-anak yatim berupa uang dan sembako.

Rektor IBN Tegal Dr Saefudin menyampaikan, bahwa acara tersebut merupakan jihad akademik yang mempunyai nilai kuat dalam sistem akademik di IBN Tegal.

Menurutnya, muara mahasiswa PAI adalah menjadi guru Pendidikan Agama Islam, sehingga diharapkan agar mahasiswa PAI, bisa menjadi guru yang bukan hanya memahamkan siswa tetapi menginspirasi.

Dosen Filsafat dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr Fahruddin Faiz menjelaskan, tentang prospek dan tantangan dunia saat ini, yang harus digarisbawahi adalah pendidikan itu sangat vital dan eksistensial.

BACA JUGA :  54 Mahasiswa Poltek Harber Ikuti Program Kampus Merdeka, Salah Satunya ke Eropa

Dijelaskan, manusia bisa jadi manusia yang sesungguhnya itu melalui proses pendidikan. Selain manusia, semuanya adalah makhluk paket jadi. Artinya Hanya dengan mengandalkan instingnya, ia bisa menjadi diri masing-masing sepenuhnya.

Berbeda dengan manusia, ia bukan sebagai makhluk paket jadi, tetapi paket potensi. Artinya manusia memiliki potensi untuk bisa berbuat baik juga bisa berbuat buruk. Agar potensi tersebut lahir dalam keadaan baik, maka perlu melalui tahap pendidikan.

“Modal utama manusia bisa melakukan apa saja adalah ilmu. Sementara ilmu bisa didapatkan melalui pendidikan,” tegasnya.

Dosen Prodi Pendidikan FITK IBN Tegal Dr Arif Muntaqo menuturkan, pendidikan bukan hanya transfer ilmu pengetahuan, tetapi ilmu yang didapatkan harus dihayati dan diamalkan secara terus menerus sehingga menjadi pembiasaan. Dari pembiasaan itulah, yang kemudian lahir sebagai pandangan hidup atau way of life.

Dekan FITK IBN Tegal, H Moh Sobirin dalam sambutanya sangat mengapresiasi terhadap kegiatan seminar nasional tersebut. Pasalnya, kegiatan tersebut dapat meningkatkan kualitas SDM baik secara individual maupun kelompok, baik untuk dosen maupun mahasiswa.

Bagi dosen bisa menambah ilmu dan kenaikan pangkat. Sementara untuk mahasiswa yang aktif dalam organisasi HMPS PAI, bisa meningkatkan kecerdasan secara intelektual (syariat), emosional (thariqat) dan spiritual (haqiqat). (T05-Red)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

error: