TEGAL, smpantura – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, semakin direpotkan dengan bencana banjir dan genangan air di wilayah urban. Ahli Perancangan Kota, Abdullah Sungkar menilai, kepadatan kampung vernacular yang tumbuh generik dan permukiman baru di peri-urban Kota Tegal, yang pertumbuhannya tidak linier dengan pertumbuhan infrastruktur banjir, harus dicermati dan dikaji guna mendapatkan solusi.
Khusus wilayah peri-urban Kota Tegal, yang tumbuh pada dekade 1970an di Mejasem, kini berkembang ke arah Timur yang bukan tidak mungkin bisa sampai ke Desa Kemantran dan ke arah Selatan di Desa Kaligayam.
“Semua ini tanpa disertai pertumbuhan infrastruktur banjir yang memadai. Mungkin, sekarang ini Kabupaten Tegal, bagian Selatan sedang mengalami yang dialami Kota Tegal selama ini,” pungkas Abdullah Sungkar.
Menurut anggota DPRD Kota Tegal, dari Fraksi PAN periode 2009-2014 menjelaskan, jaringan irigasi teknis wilayah Selatan Kabupaten Tegal, telah beralih fungsi menjadi jaringan air limbah pemukiman dan penampung run off (aliran air hujan permukaan).
Padahal, lanjut dia, jaringan irigasi teknis kapasitasnya terbatas dan bila terjadi overflow (kelebihan debit air di hulu) pasti akan dibuka pintu airnya guna melindungi bangunan air serta limpasan air sungai di hulu dan air mengalir ke hilir di Utara.
“Pemkab Tegal punya pekerjaan rumah yang besar. Sebab, wilayah Utaranya yang relatif datar dengan kemiringan lereng lahan yang kecil ini dialiri sungai-sungai besar dan kecil serta merupakan daerah layanan irigasi Bendung Cacaban dan di hilir merupakan layanan Bendung Pesayangan,” jelasnya.
Lebih lanjut dikemukakan, pada sisi Utara-Barat di Desa Sidapurna dan Sidakaton, terdapat tiga daerah tangkapan air yang lolos ke Kota Tegal, hanya satu catchment area yang run off nya berhasil diintercept Polder Bayeman.
Sementara, di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kemiri, masih sering membanjiri Kecamatan Margadana dan Kecamatan Tegal Selatan bagian Selatan dan Barat.
“Sekali lagi, seperti yang pernah saya tulis, sudah saatnya Kota dan Kabupaten Tegal, membentuk joint forces untuk mengatasi banjir dan genangan di wilayah urbannya,” tutupnya. (T03-Red)