Brebes  

ABMI Desak Pemerintah Ambil Langkah, Harga Bawang Merah Anjlok Hingga Rp 7.000/ Kg

BREBES, smpantura – Harga bawang merah di tingkat petani, di Kabupaten Brebes, kini anjlok hingga Rp 7.000/ kg. Kondisi tersebut membuat para petani menjerit, karena mengalami kerugian besar. Atas keadaan itu, Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah agar harga bawang merah stabil. Apalagi, anjloknya harga tersebut dikarenakan stok yang melimpah.

Ketua Umum ABMI, Alexandra mengungkapkan, anjloknya harga bawang merah di tingkat petani, sebenarnya sudah dirasakan sejak 4 bulan lalu, tepatnya di bulan Juli dengan harga di bawah Rp 20.000/ kg. Keterpurukan harga tersebut faktor utamannya karena over produksi. Bahkan, untuk produksi bawang merah dari petani di Brebes saat ini sudah mencapai 300.000 ton lebih. Melimpahnya produksi tersebut, tidak diimbangi dengan tingkat penyerapan. Dampaknya, harga di tingkat petani jatuh. “Saat ini harga bawang di petani kisaran Rp 7.000/ kg – Rp 12.000/ kg. Sementara harga impas bawang merah atau BEP-nya Rp 15.000/ kg. Kalau seperti ini, ya kami jelas rugi,” tandasnya, Rabu (19/10).

Keterpurukan harga bawang itu, kata dia, diperparah dengan adanya serangan hama, yang menyerang sejak September lalu. Akibat serangan hama tersebut, petani tepaksa memanen dini tanamannya. Hal itu menyebabkan harga juga semakin jatuh, bahkan petani menjual selakunnya hasil panen yang diserang hama tersebut. Itu lantaran hasil panen tidak bisa disimpan atau dijadikan bibit, kerena sudah rusak terkena hama. “Kalau petani mengenal hama ini dengan sebutan Janda Pirang. Jika hasil panen bawang yang terkena hama disimpan, penyusutannya bisa mencapai 70 persen,” ungkapnya.

error: