Ada Monolog Anjing, Tuan dan Pecundang di Kampung Seni Tegal.

TEGAL, smpantura – Masyarakat Penggiat Seni Indonesia (MPSI) Jakarta, mementaskan monolog dengan judul Anjing, Tuan dan Pecundang Karya David Karo Karo, di Kampung Seni Tegal, Minggu (9/6) malam.

 

Sebelum monolog dimulai, Kampung Seni Tegal menyuguhkan pembacaan puisi dengan judul Prahara Di Negeri Tecinta oleh Wahyu Ranggati. Dengan melakukan beberapa gerakan teatrikal, pembacaan puisi tersebut membuat suasana panggung semakin membara.

 

Sementara pementasan Monolog Anjing, Tuan dan Pecundang diawali dengan lagu Pemilu serta munculnya tukang loper koran yang sedang mengantarkan korannya kepada pelanggan, dengan teriak dan melempar koran bawaannya itu dari sepeda.

 

Lalu tukang koran itu pergi berlalu, tidak menghiraukan pembeli koran yang ingin membeli kotanya. Tiba-tiba muncul seorang tokoh menggunakan baju rapi dengan membawa payung berwarna hitam membelah penonton.

 

Penonton juga ada yang terkejut, ada yang berdiam saja, ada pula yang mengikuti pandangan langkah tokoh itu hingga ke dalam panggung dengan seting sebuah rumah.

 

“Anjing, Tuan dan Pecundang melahirkan konstitusi baru, anjing-anjing berhamburan keluar dari kandang nyaris suara, membawa sisa uang di mulut, melompat-lompat ke sana kemari berlari-lari seakan merayakan kebebasan yang semu,” ujar tokoh yang dimainkan oleh Davis Karo Karo itu dengan pelan dan sedikit berbisik.

 

Sekitar 30 menit monolog itu dipentaskan di hadapan masyarakat seni seperti seniman senior, mahasiswa, pelajar dan para pekerja seni.

BACA JUGA :  Pecah! Sunset Trip Dinikmati Ribuan Penonton

 

Usai pementasan monolog itu, para penonton dan penampil terlibat diskusi pementasan tersebut dengan menarik.

 

Ketua Kampung Seni Tegal, Seful Mu’min menyampaikan bahwa pementasan monolog dari MPSI Jakarta, merupakan upaya pihaknya untuk menjalin jejaring secara nasional antara Kampung Seni Tegal dengan lembaga kesenian atau seniman di luar Tegal.

 

“Semoga Kampung Seni Tegal menjadi laboratorium atau peta pementasan bagi kawan-kawan kelompok maupun seniman di luar Tegal yang ingin pentas dan menjalin silaturahmi,” harapnya.

 

Selain MPSI Jakarta, sebelumnya Kampung Seni Tegal juga kedatangan tamu dari Surabaya, yang mementaskan hal serupa.

 

Pimpinan Produksi MPSI Jakarta, Herman Sepu menyampaikan terima kasih atas tempat dan antusiasme para apresiator seni di Tegal dan sekitarnya.

 

“Kami ucapkan terima kasih banyak kepada Kampung Seni Tegal yang telah memberikan ruang pentas kepada kami, mudah-mudah bisa tetap terjaga jejaring ini. Untuk penonton, seniman, budayawan di Tegal dan sekitarnya yang sudah mengapresiasi kami,”0 ujar Herman.

 

Dalam kesempatan itu, juga dihadirkan pembacaan puisi sebagai penutup acara, dengan menghadirkan penyair nasional, Bontot Sukandar membacakan puisi karya Afrizal Malna dengan judul Bangunan dan Lampu. (T03_Red)

error: