Ahmad Luthfi Dorong Penempatan Dokter Spesialis hingga Puskesmas Desa

Di samping program Speling, langkah yang diambil Ahmad Luthfi untuk memangkas kekurangan dokter tersebut adalah dengan menggandeng perguruan tinggi di Jawa Tengah yang memiliki fakultas kedokteran dan kesehatan. Ia mendorong mahasiswa kedokteran melalui kuliah kerja nyata (KKN) maupun dokter koas serta dokter spesialis yang ada di fakultas tersebut, agar diterjunkan ke desa-desa.

“Kita sudah melakukan MoU (nota kesepahaman) dengan rektor-rektor yang ada fakultas kedokteran atau kesehatan. Dengan begitu tidak hanya rumah sakit, para akademisi juga mempunyai tanggung jawab moral dalam rangka kesehatan masyarakat,” kata Ahmad Luthfi.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kunta Wibawa Dasa Nugraha, mengatakan, jumlah dokter saat ini masih kurang sehingga distribusi dokter juga tidak maksimal.

Maka dari itu, peningkatan produksi dokter harus dilakukan sehingga dapat diikuti dengan distribusi ke daerah-daerah. Kemenkes juga mendorong agar ada peningkatan jumlah fakultas kedokteran yang diiringi dengan kualitas yang baik.

BACA JUGA :  Gubernur Jateng Dorong Akselerasi Pemanfaatan 5.300 Sumur Minyak Rakyat

“Itu untuk dokter umum. Untuk spesialis kita juga ada hospital base. Rumah sakit bisa menjadi penyuplai penyelenggara pendidikan. Termasuk kita dorong juga melalui beasiswa, tidak hanya dalam negeri tapi juga luar negeri,” katanya.

Terkait distribusi dokter, Kunta mengungkapkan, sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan rumah sakit, sangat penting. Semua harus kerja bersama untuk itu. Adapun soal distribusi dokter di daerah terpencil, Presiden sudah menyampaikan akan memberikan insentif untuk dokter-dokter spesialis yang mau ditempatkan di daerah terpencil.

error: