Gerakan tersebut juga linier dengan program Pemprov Jateng yang digagas Ahmad Luthfi, Mageri Segoro. Program Mageri Segoro sendiri sudah diawali dengan penanaman mangrove secara serentak di 17 kabupaten/kota di Jateng beberapa waktu lalu. Targetnya sampai Desember 2025 nanti adalah 1,5 juta bibit mangrove yang ditanam di sepanjang pesisir Utara dan Selatan Jawa Tengah.
“Mageri Segoro itu intinya bagaimana agar laut kita tidak mengganas sampai ke daratan. Kita buat pager yang ada di segoro (laut). Garis pantai Jateng itu panjangnya sekitar 997 km, ada di Pantura dan Pansela. Sampai Desember nanti harus tercukupi (tertanam) mangrove dan itu akan masuk rekor MURI,” jelasnya.
Luthfi berharap program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah dengan gerakan menanam mangrove itu dapat bermanfaat bagi masyarakat. Khususnya bagi masyarakat pesisir agar abrasi dan rob yang terjadi berbagai daerah dapat teratasi.
Ketua Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara, Ardas Patra, mengatakan, kegiatan di Pantai Kertosari tersebut merupakan gerakan menanam 5.000 mangrove di 9 desa yang terdampak langsung rob dan abrasi di pesisir pantai Kabupaten Pemalang.
“Gerakan ini akan diperlebar, meliputi seluruh pantai di Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang. Totalnya adalah 132 hektare dengan kebutuhan mangrove sebanyak 500 ribu batang pohon. Itu akan dilakukan bertahap selama 6 bulan,” katanya.
Dijelaskan, setiap desa terdapat sekitar 10 relawan yang akan bergerak bersama masyarakat setempat. Relawan ini tidak hanya menanam tetapi juga bertanggung jawab untuk merawat mangrove yang ditanam. Sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menanam dan merawat mangrove.