KUDUS, smpantura – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi secara resmi melepas 1.910 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) untuk menjalankan kuliah kerja nyata (KKN) tematik di 132 desa yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Kudus, Selasa, 22 Juli 2025. KKN tematik ini difokuskan untuk membantu proses verifikasi dan validasi data Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) serta keluarga miskin di tiap desa.
“Hari ini melakukan pemberangkatan KKN tematik yang dilakukan 1.910 mahasiswa. Kegiatan yang dilakukan adalah verifikasi dan validasi data RTLH,” kata Luthfi usai acara di UMK.
Luthfi menjelaskan, data rumah kurang layak huni di Jawa Tengah sekitar 1.012.113 unit. Pada 2025, Pemprov Jateng menggelontorkan bantuan renovasi 17.000 RTLH di 35 Kabupaten/kota. Khusus di Kabupaten Kudus sebanyak 254 RTLH yang direnovasi. Realisasi pada semester I 2025 di Jawa Tengah sudah 11.000 unit RTLH diperbaiki, sedangkan di Kudus sudah 182 unit RTLH.
“Jadi jumlahnya beragam. Tergantung pada wilayah yang akan menerima. Tugas mahasiswa KKN ini untuk validasi dan verifikasi data yang nanti akan disinkronkan dengan data kita, sehingga RTLH ini tepat sasaran dan tepat fungsi kepada masyarakat yang berhak menerima,” jelas Luthfi.
KKN Tematik RTLH bagi mahasiswa UMK tersebut merupakan tindak lanjut dari MoU Pemprov Jateng dengan 44 rektor perguruan tinggi di Jateng. Menurut Luthfi, mahasiswa memiliki nilai lebih, energi lebih, dan harus lebih kreatif. Ia berpesan dalam melaksanakan KKN Tematik RTLH ini bisa memberikan data yang lebih akurat kepada pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi.
“Kalau melakukan verifikasi jangan hanya check list, kamu foto, kamu wawancara, apakah miskin ekstrem di tempat kita itu hanya rumah saja, punya anak berapa, anak sekolah tidak, gajinya berapa, kebutuhan makan berapa kali, apakah punya pekerjaan tetap,” pesannya kepada ribuan peserta KKN tematik.
Jadi, lanjut Luthfi, verifikasi dan validasi itu tidak hanya tentang unit RTLH-nya saja tetapi banyak faktor lain yang juga dapat dijadikan acuan eksplorasi bagi pemerintah dalam memberikan bantuan selain rumah. Misalnya keluarga tersebut punya anak berapa, anaknya sekolah apa tidak, kebutuhan bahan pokok kekurangan apa tidak, dan lainnya.
“Inilah gunanya kolaborasi bersama universitas dengan KKN tematik diharapkan mahasiswa dengan segala kelebihan mampu menjabarkan basis pembangunan di desa, baik RTLH, kesehatan, pendidikan tergantung MoU yang kita lakukan di 44 universitas,” katanya.
Rektor Universitas Muria Kudus (UMK), Darsono, mengatakan, KKN Tematik RTLH merupakan tindak lanjut MoU dengan Pemprov Jateng. Ini merupakan spirit dari UMK untuk ikut mendukung pembangunan di Jawa Tengah. Tematik RTLH dipilih sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sekitar kampus.
“KKN Tematik di UMK setiap tahun berganti. Tahun ini Tematik RTLH sesuai kebutuhan masyarakat. Harapannya program RTLH bisa sampai sasaran dan memberikan efek Kesejahteraan masyarakat,” katanya. (**)