Melalui investasi yang masuk, kata Gubernur, serapan tenaga kerja dari investasi tersebut mencapai 326.462 orang, dan menjadi yang tertinggi kedua di Pulau Jawa.
Dampak lain dari investasi itu adalah penurunan angka kemiskinan dari 9,58% menjadi 9,48%, kemudian pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan III-2025 mencapai 5,37%. Bahkan di Kota Semarang pertumbuhan ekonomi sudah mencapai 7,34%.
“Investasi ini menjadi suatu daya tarik tersendiri dalam rangka menumbuhkembangkan ekonomi baru di tempat kita. Beberapa spot di Jawa Tengah yang menjadi incaran investasi, seperti kawasan industri dan ekonomi khusus yang eksisting ada tujuh,” ungkap Ahmad Luthfi.
Gubernur sudah menginstruksikan kepada para bupati-wali kota untuk mengusulkan kawasan industri atau ekonomi khusus baru di wilayahnya.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengatakan, infrastruktur Kota Semarang terus digenjot. Pihaknya juga menjaga iklim sosial yang stabil, sumber daya manusia yang kompeten, dan perkonomian yang tumbuh konsisten.
“Inilah saat yang tepat untuk berinvestasi, di mana pondasinya kuat dan peluangnya terbuka lebar. Saat ini Semarang sedang menempatkan dirinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah,” katanya. (**)


