Bertepatan dengan Harhubnas 2025 tersebut, Ahmad Luthfi juga mendorong konektivitas wilayah guna mendukung pemerataan ekonomi dan pembangunan daerah. Beberapa program prioritas bidang perhubungan antara lain mendorong pengembangan pelabuhan Tanjung Emas, pengusulan Pelabuhan Kendal yang semula Pelabuhan Pengumpan Regional menjadi dermaga atau bagian dari Pelabuhan Tanjung Emas.
Selanjutnya, optimalisasi bandara perintis di Jawa Tengah melalui pemanfaatan Bandara Dewadaru-Karimunjawa, Bandara Ngloram (Blora), dan Bandara Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga). Berikut pengembangan rute, maskapai, dan integrasi dengan pariwisata serta aktivitas ekonomi.
Dari segi infrastruktur ada peningkatan kualitas jalan provinsi dengan lebar 7 meter termasuk penyelenggaraan penerangan jalan umum (PJU) di jalan provinsi. Kemudian mendorong revitalisasi jalur kereta api melalui fasilitasi dan koordinasi reaktivasi jalur non aktif strategis, yaitu: Semarang-Rembang; Semarang-Magelang-Jogja; Purwokerto-Wonosobo. Juga usulan perpanjangan layanan KA Komuter Kedungsepur yang sebelumnya lintas Poncol-Ngrombo menjadi Weleri-Ngrombo serta perpanjangan elektrifikasi KRL Solo-Jogja sampai Stasiun Kutoarjo Purworejo, serta perpanjangan layanan KA Pramex sampai dengan Kebumen (semula Jogja-Kutoarjo).
“Harapan kita ke depan, transportasi tidak hanya merupakan bakti untuk negeri tetapi juga bakti untuk bagaimana kita memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan mengedepankan konektivitas hubungan wilayah, antarkota, dan antarprovinsi,” kata Ahmad Luthfi. (**)