“Kekuatan Jawa Tengah itu adalah adanya kerukunan bersama-sama, wujudnya di RT-RW,” kata Ahmad Luthfi.
Saat jagongan, banyak dialog-dialog ringan dan penuh keakraban. Gubernur juga akrab dengan warga. Suasana berlangsung gayeng. Warga tidak sungkan menanyakan atau memberi masukan kepada Gubernur.
Beberapa malah ngobrol santai dengan riang gbira. Tidak ada yang canggung dan berjarak. Bahkan, beberapa warga nampak kaget tempat pos kamling tempat mereka berkumpul didatangi Gubernur Ahmad Luthfi malam-malam.
Hartoto, warga Kuningan, Semarang Utara, mengatakan, siskamling di wilayahnya selama ini tidak mati, tetapi selalu aktif dengan menggerakkan Pokdar Kamtibmas. Setiap hari juga ada jadwal piket jaga dan semakin ramai ketika akhir pekan atau hari libur.
“Jadi sudah rutinitas kalau di sini. Kalau malam Minggu atau hari libur lebih banyak yang jaga. Kita patroli dan datangi anak-anak kreak yang nongkrong di jalan. Kita kasih pembinaan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Lurah Muktiharjo Kidul, Sofia Ernawati. Dikatakan, pos kamling di wilayahnya memang dihidupkan sebagai sistem pengamanan wilayah. Apalagi Muktiharjo Kidul merupakan wilayah yang cukup besar. Total ada 218 pos kamling yang tersebar di setiap RT.
“Semua aktif. Warga bergiliran jaga untuk mendukung keamanan lingkungan. Ini efektif. Misalnya ada gangguan keamanan, dari pos kamling melaporkan ke Babinsa dan Bhabinkamtibmas, sehingga langsung bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.
Dijelaskan, instruksi untuk mengefektifkan kembali siskamling dari Kemendagri juga sudah ditindaklanjuti Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Semarang, dan Kecamatan Pedurungan. Selanjutnya di tingkat kelurahan juga langsung disosialisasikan ke tingkat RT dan RW.