Brebes  

Akhir Penantian, Warga Terdampak Tanah Gerak di Sirampog Brebes Tempati Huntara

BREBES, smpantura — Setelah lebih dari sebulan tinggal di tenda pengungsian, ratusan warga terdampak tanah gerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Brebes, akhirnya bisa bernafas lega. Rabu (21/5/2025) sore, mereka resmi menempati hunian sementara (huntara) yang dibangun Pemkab Brebes.

Bangunan huntara berdiri di depan kantor desa, sekitar 100 meter dari lokasi pengungsian. Kepindahan ini menjadi penanda akhir dari hari-hari berat di bawah tenda darurat bagi warga seperti Rusyanto.

Warga Dukuh Cupangbungur itu termasuk di antara ratusan jiwa yang rumahnya rusak akibat tanah gerak sejak 17 April lalu.“Alhamdulillah akhirnya bisa pindah dari tenda pengungsian. Terima kasih Ibu Bupati Brebes,” ucap Rusyanto dengan mata berkaca.

Selama 34 hari, ia bersama keluarganya bertahan di tenda, bergelut dengan dingin malam dan fasilitas terbatas. Kini, harapan baru hadir dari deretan bangunan sederhana beratap baja ringan.

Kepindahan warga ke huntara dipimpin langsung oleh Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma. Prosesi diawali kumandang adzan dan iringan rebana yang mengiringi rombongan warga menuju huntara. Setiba di lokasi, pita peresmian dipotong, dilanjutkan penyerahan tumpeng dari bupati kepada Kepala Desa Mendala, M. Basori. Doa bersama dipimpin Pengasuh Ponpes Al Hikmah 2, Kiai Sholahudin Masruri.

BACA JUGA :  Satlantas Gowes Bareng dengan Komunitas Onthel

Huntara terdiri dari 130 unit, dibangun dengan anggaran Rp1,6 miliar. Masing-masing unit berukuran 3×6 meter, berisi satu kamar tidur dan ruang keluarga.

Konstruksi huntara menggunakan baja ringan dan dinding calsiboard.
MCK disediakan di setiap blok. Setiap unit juga dilengkapi jaringan listrik.

“Tempat tinggal ini memang bukan rumah permanen, namun diharapkan dapat menjadi tempat berlindung yang aman dan layak hingga hunian tetap siap digunakan,” ujar Paramitha.

Pemerintah juga akan memberikan bantuan jaminan hidup sebesar Rp10.000 per jiwa per hari selama 90 hari, serta menyiagakan layanan kesehatan dari Puskesmas bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia.

Kini, di bawah atap baja ringan huntara, Rusyanto dan warga lainnya mulai menata kembali kehidupan mereka. Meski hanya hunian sementara, tempat ini memberi rasa aman hingga rumah permanen siap dihuni. **

error: