TEGAL, smpantura – Mustasyar PBNU Prof Dr Said Aqil Siradj Lc MA menyampaikan bahwa akhlak adalah hal paling utama dan pertama. Ia menyampaikan hal tersebut dalam Pengajian Akbar di Masjid Darul Hikmah. Acara itu berlangsung di Kampus 1 Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, Jl Halmahera Km 1, Kota Tegal.
Pengajian ini juga diselenggarakan dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara tersebut mengusung tema “Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW Sebagai Landasan Moral Generasi Emas Indonesia.”
Berkait pentingnya akhlak, menurut Sa’id Aqil, karena merupakan salah satu yang membuat manusia itu mulia dan bermartabat.
”Akhlak lebih utama dari ilmu, dan akhlak yang membuat kita mulia, bukan agama,” tandas dia.
Di hadapan civitas akademika, dia berpesan, mahasiswa UPS Tegal harus memiliki kepribadian, berakhlak, berilmu dan bermoral. Sehingga dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk.
Tokoh NU itu menyampaikan pesan moral yang dinilai sangat relevan. Pesan tersebut penting di tengah gelombang aksi protes yang kini terjadi di banyak daerah di tanah air.
Dia mencoba menyentil dengan kelembutan dan keindahan bahasa Sastra, meskipun banyak orang sering melontarkan ujaran, cacian, dan ucapan pedas untuk memprotes keadaan yang belum sesuai harapan.
Tokoh NU itu mengatakan, zaman Jahiliyah dulu, masyarakat Arab menyukai syair puisi. Karena syair adalah puncak keindahan sastra yang mencerminkan kehalusan perasaan dan keindahan daya khayal.
Selain itu, bahasa Sastra, memiliki fungsi sosial yang penting, untuk membela kehormatan kabilah, meninggikan derajat, dan menjadi alat komunikasi serta kohesi sosial di tengah masyarakat Badui yang keras.
Sangat Penting
Penyair bahkan dipandang sangat bijaksana, penting, dan memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat”, ungkap dia.
