Brebes  

Aksi Kades Dukung Capres Dilaporkan Bawaslu Brebes

BREBES, smpantura – Sejumlah relawan Anies Baswedan melaporkan para kepala desa (Kades) di Kabupaten Brebes yang terlibat aksi deklarasi dukung Ganjar Pranowo, salah satu calon presiden (Capres) RI ke Bawaslu, Rabu (17/5). Mereka meminta kades yang terlibat politik praktis itu diberi sanksi.

Pelapor tersebut berasal dari sejumlah kelompok relawan pro Anies. Di antaranya Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Jawa Tengah, SKI Brebes, Relawan Anies dan Alsmansa Pro Anies.

Ketua SKI Jawa Jawa Tengah, Azmi A Majid mengatakan, kedatangan ke Bawaslu untuk melaporkan para kades yang terkibat aksi deklarasi mendukung Ganjar. Sesuai aturan kades tidak diperbolehkan terlibat politik praktis.

“Hari ini, kami melaporkan secara resmi paguyuban kedes yang mendeklarasikan dukung Ganjar sebagai calon presiden pada 10 Mei lalu di kantor Desa Buaran. Padahal beliau- beliau (kades-red) adalah aparat pemerintahan, jadi harus netral,” katanya usai menyerahkan berkas pelaporan ke Bawaslu.

Menurut dia, aksi para kades ini merupakan kesalahan fatal. Sebagai pejabat pemerintahan, kades dituntut netral karena jika terlibat politik praktis atau dukung mendukung dalam politik akan mempengaruhi pelayanan pada masyarakat.

“Tindakan kades itu menurut kami kesalahan fatal. Kades adalah pejabat negara di desa dan dituntut harus netral,” tandasnya.

BACA JUGA :  Inspektorat Jateng Dampingi Pandansari Jadi Percontohan Desa Antikorupsi

Lebih lanjut dia mengatakan, pihak mendesak Bawaslu Brebes agar memproses secara adil permasalahan tersebut. Bila terbukti, para kades agar diberi sanksi sesuai dengan ketentuan berlaku.

“Bawaslu tolong segera diproses seadil-adilnya, sesuai undang undang mereka, dan hasilnya nanti agar diberikan kepada pihak yang berwenang memberikan sanksi,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Brebes, Wakro mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut. Terkait soal aksi kades dalam dukung mendukung capres, sebenarnya pihaknya sudah melakukan pendalaman sebelum relawan Anies melapor ke Bawaslu.

“Sebelum ada pelaporan, kami sebenarnya sudah mendalami, apakah yang viral di media itu benar adanya atau hanya hoax. Setelah ditelusuri, ternyata memang benar ada aksi itu,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, dari investigasi Bawaslu, diperoleh keterangan, para kades yang terlibat aksi seperti dalam tayangan video mengakui adanya kegiatan tersebut. Karena itu, Bawaslu terus mengumpulkan bukti dan saksi untuk dijadikan bahan rapat pleno terkait masalah tersebut.

“Yang jelas, kami akan tindaklanjuti. Sekarang masih terus mengumpulkan bukti dan saksi untuk dibawa dalam rapat pleno bawaslu,” pungkasnya. (T07-Red)

error: