SLAWI, smpantura – Akurasi data di Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) terus ditingkatkan. Masyarakat dilibatkan untuk meningkatkan akurasi dan kemutakhiran DTSEN melalui aplikasi Cek Bansos.
Selain untuk transparansi, pelibatan masyarakat juga diharapkan bisa menekan potensi penyaluran bantuan sosial salah sasaran.
Pejabat Fungsional Pekerja Sosial Ahli Muda Dinas Sosial Kabupaten Tegal Wibowo mengatakan penggunaan fitur usul dan sanggah pada aplikasi android Cek Bansos dari Kementerian Sosial diharapkan bisa menyelesaikan masalah yang muncul selama ini dalam penyaluran bantuan sosial, terutama terkait data penerimanya.
Melalui fitur ini, pendataan bisa diperbaiki sehingga data orang yang berhak mendapatkan bantuan, tetapi tidak mendapat atau exclusion error, atau orang yang tidak berhak, tetapi mendapatkan bantuan inclusion error bisa diatasi.
Wibowo menjelaskan masyarakat memiliki hak untuk melaporkan ketidaktepatan sasaran penyaluran bansos maupun mengusulkan diri sendiri untuk mendapatkan bansos. Selain dilakukan secara mandiri melalui aplikasi Cek Bansos, ada dua cara lainnya untuk mengajukan usul dan sanggah bansos, yaitu melalui pemerintah desa atau datang langsung ke kantor Dinas Sosial.
“Bagi warga yang tidak memiliki gawai, pelaporan dapat dibantu oleh keluarga atau tetangga yang tinggal di desa yang sama,” jelasnya pada saat podcast bersama Bagian Prokompim Setda Kabupten Tegal, Senin (10/11).
Namun demikian, tidak semua warga tidak mampu dengan peringkat kesejahteraan sosial di desil 1-5 di DTSEN menerima bantuan, mengingat kuota bansos terbatas jumlahnya. Kuota bansos di Kabupaten Tegal menyesuaikan tingkat kemiskinannya yang saat ini berada di angka 6,16 persen atau sekitar 88 ribu jiwa. Sementara jumlah penerima bansos eksisting mencapai 517 ribu jiwa, sehingga perlu penyesuaian dan pengurangan agar ideal di angka 365 ribu penerima manfaat.


