BREBES, smpantura – Ratusan warga yang mengatasnamakan Aliansi Pam Swakarsa mendatangi Mapolres Brebes, Senin (25/11/2024) sore. Mereka mendesak jajaran Kepolisian mengusut tuntas atas aksi demo yang digelar di masa tenang Pilkada 2024. Apalagi, Polres Brebes juga telah mengeluarkan surat resmi agar aksi unjuk rasa (unra) tidak dilaksanakan saat masa tenang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ribuan warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Demokrasi Brebes, di masa tenang Pilkada 2024, berunjukrasa menuntut Komisioner KPU Brebes mundur, Senin (25/11/2024). Mereka mendesak komisioner KPU Brebes mundur, karena diduga melanggar kode etik. Aksi itu digelar di halaman KPU Kabupaten Brebes.
Massa Aliansi Pam Swakarsa menilai, unra yang dilaksanakan saat masa tenang Pilkada telah mencederai pesta demokrasi. Setibanya di Mapolres Brebes, sejumlah perwakilan anggota Aliansi Pam Swakarsa mengikuti audiensi bersama Kapolres Brebes dan Wakapolres Brebes.
“Dua hari lagi Pilkada serentak, hari ini merupakan hari masa tenang. Serentak ini secara nasional, cuman di Brebes ini malahan ada yang melakukan aksi demo seperti itu. Secara tidak langsung dengan aksi demo itu, sama halnya menampar pelaksanaan proses demokrasi,” kata seorang anggota Aliansi Pam Swakarsa, Subhan.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta kepada jajaran kepolisian untuk mengusut tuntas atas kejadian aksi demo yang dilakukan di saat masa tenang Pilkada serentak 2024 yang dituding mengganggu ketertiban umum.
“Saya meminta penegakan demokrasi, penegakan hukum, mereka yang aksi-aksi ditengah-tengah hari tenang. Hukum berlaku, hukum berjalan dan hukum harus ditegakan,” pungkasnya. **