” Kenapa UMKM digenjot, karena UMKM terbukti mampu bertahan dan mengurangi pengangguran,” jelasnya.
Suspriyanti juga menekankan pentingnya mengurus perizinan UMKM seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan PIRT, yang saat ini bisa diurus menggunakan sistem online single submission(OSS).
Pentingnya adaptasi di era digital dan jejaring juga diungkapkan Dwi Ariadi. Menurutnya , pelaku UMKM juga harus bisa menangkap peluang pasar. “Prinsipnya Palugada, apa yang lu minta gue ada,”tuturnya.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Tegal Trinanda Aji Permana mengungkapkan, pelatihan kewirausahaan (UMKM) bagi organsasi kemasyarakatan ini dilaksanakan untuk memberikan keterampilan dalam kewirausahaan khususnya dalam bidang manajemen kepada anggota organisasi kemasyarakatan sehingga kapasitas dalam kewirasuahaan dapat meningkat yang akan bermuara pada kesejahteraan anggota.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kewirasuhaan bagi anggota ormas, menciptakan sumber daya dan kualitas dan kreatif sebagai bekkal dalam kewirausahaan, membangun jejaring bisnis dan menciptakan usaha pemula,”jelasnya.
Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah yang hadir dalam acara itu, menyambut baik pelatihan tersebut. Umi menuturkan, pada masa pandemi Covid-19, pelaku UMKM-lah yang mampu bertahan. Bahkan banyak yang berhasil menangkap peluang sehingga usahanya justru berkembang pesat.
“Di tengah kesulitan itu justru terkadang membuat kita cerdas. Di tengah kita dihadapkan kepada sesuatu yang repot, justru banyak inovasi,”tuturnya.
Umi mengungkapkan, pada saat pandemi Covid-19 lalu, banyak warga yang usahanya bangkrut . Banyak pula yang dari Jakarta pulang karena disana kegiatan dibatasi.