Singkat cerita, Mas Gugah sampai di rumah penumpanganya. Setelah mendapat bayaran, Ia pun langsung pamit pulang. Saat itu, waktu menunjukan sekitar pukul 02.00 WIB. Selama perjalanan mengantar penumpangnya ini, memang tidak terjadi hal aneh, semuanya berjalan normal. Namun saat pulang ke Brebes, Mas Gugah mulai merasakan aneh.
Saat becaknya melaju, dan mau melintas di sebuah jembatan di Desa Klikiran, kendaraannya ini saat dikayuh terasa sangat berat. Mas Gugah belum curiga dan masih berpikiran positif. Ia menduga ada masalah di bagian roda kendaraannya. Becaknya pun dihentikan, dan Mas Gugah mengecek bagian roda. Suasana di jalan itu, juga terang karena ada satu lampu penerangan jalan.
“Loh, semuanya baik-baik saja. Ban juga tidak kempis. Tapi, kok berat sekali,” ucap Mas Gugah usai mengecek becaknya.
Mengetahui semuannya tidak ada masalah, Mas Gugah melanjutkan perjalanannnya. Namun, lagi-lagi becak yang dikayuhnya terasa sangat berat. Mas Gugah, mulai sadar jika dirinya sedang dijahili mahluk tak kasap mata. Lantaran emosi, Mas Gugah pun memukul jok penumpang becaknya sambil berucap.
“Kalau mau mengganggu jangan tanggung-tanggung. Kalau mau ikut, ayo ikut nanti sekalian saya antar mau kemana,” ucap Mas Gugah dengan nada emosi.
Bersamaan dengan itu, kemudian pelahan lahan muncul sosok perempuan beramput panjang dengan berpakaian putih, duduk di becaknya. Mas Gugah tahu, jika yang duduk di becaknya itu sosok kuntilanak. Penampakannya sangat menyeramkan, dan anehnya badan sosok ini seperti transparan. Wujud tubuh kuntilanak ini tembus pandang.
Sosok kuntilanak ini, kemudian terbang sambil tertawa. Mas Gugah yang melihat sosok kuntilanak ini terbang, juga ikut lari meninggalkan becaknya karena ketakutan. Namun setelah lari jauh, Mas Gugah binggung karena tidak bertemu satu orang pun. Meski masih ketakutan, akhirnya Mas Gugah ini memberanikan diri kembali ke becaknya, dan ternyata sosok Kuntilanak itu sudah tidak ada.