Slawi  

Antisipasi Banjir, Warga Diminta Gotong Royong Bersihkan Saluran Air

SLAWI, smpantura – Ketua DPRD Kabupaten Tegal H Wasbun Jauhara Khalim SE meminta masyarakat untuk menumbuhkan budaya gotong royong. Terutama, untuk saat ini di musim hujan, warga diminta untuk gotong royong membersihkan saluran air.

“Salah satu faktor genang air di jalan atau pemukiman, karena saluran air yang tidak lancar. Makanya, harus gotong royong membersihkan saluran air,” kata Wasbun, Kamis (30/1/2025).

Ia mengatakan, Kabupaten Tegal sudah memasuki musim hujan sejak akhir November 2024 lalu. Ketua DPRD Kabupaten Tegal yang baru dilantik beberapa bulan lalu itu, mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tegal agar gotong royong membersihkan saluran air atau drainase yang tersumbat sampah. Termasuk aliran sungai yang biasanya meluap saat musim hujan karena alirannya tidak lancar.

”Alangkah baiknya jika masyarakat kerja bakti dan membersihkan drainase serta sungai, sehingga air hujan dapat mengalir lancar. Ini untuk mencegah banjir,” ucapnya.

BACA JUGA :  Dikunjungi 89.968 Wisatawan Selama Libur Lebaran, DTW Guci Duduki Peringkat Delapan Destinasi Wisata Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Selama Lebaran 2024

Dia menyebut, ada beberapa wilayah di Kabupaten Tegal yang kerap dilanda banjir. Di antaranya, Kecamatan Warureja, Suradadi dan Desa Prupuk Kecamatan Margasari. Diharapkan, masyarakat di wilayah tersebut melakukan kerja bakti untuk mengantisipasi terjadinya banjir bandang.

Dia mengisahkan, beberapa bulan lalu, di wilayah Kecamatan Margasari terjadi banjir bandang. Imbas bencana tersebut, banyak sawah yang terendam banjir dan perabotan rumah warga yang hanyut serta rusak.

Karena itulah, warga harus tetap waspada. Jika terjadi banjir, segera lapor ke pemerintah desa, Polsek, Koramil, BPBD maupun PMI.

“Tujuannya agar mendapat penanganan dan bantuan evakuasi,” ucapnya.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat di wilayah Kecamatan Jatinegara, Bumijawa dan Bojong yang rawan tanah longsor. Warga diminta berhati-hati, utamanya yang bermukim di atas bukit. “Prinsipnya, jika terjadi bencana, segera lapor ke instansi terkait,” tandasnya. **

error: