SLAWI, smpantura – Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKD-KT) meluncurkan lima desa di Kabupaten Tegal yang beruntung mendapatkan Program Desa Bangga Budaya di Pendapa Amangkurat Pemkab Tegal, Senin (24/2/2025). Setiap desa itu mendapatkan bantuan Rp 100 juta untuk mengembangkan program tersebut.
Lima desa yang terpilih mendapatkan Program Desa Bangga Budaya, yakni Desa Bumijawa yang mempunyai program Wisata religi Bumi Walimayakerti, Desa Kepunduhan dengan program Desa Wisata Cinema, Desa Balamoa dengan Program Festival Jinten dan Gamelan Maulid, Desa Pagongan dengan Program Pengembangan Situs Datuk Kahfi dan Desa Balapulang Wetan tengang Pelestarian Olahraga Tradisional Sampyong.
Kegiatan yang dipadukan dengan Musyawarah Daerah (Musda) DKD-KT itu, dihadiri Sekda Tegal Amir Makhmud, Anggota DPR RI Fraksi Golkar Agung Widyantoro, Anggota DPRD Provinsi Jateng Fraksi Golkar Mas’fui Masduki, kepala OPD, Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Tegal, serta tamu undangan dari budayawan di Kabupaten Tegal.
Ketua DKD-KT Ki Haryo Susilo Enthus Susmono mengatakan, Program Desa Bangga Budaya merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam mengembangkan kebudayaan. Dari 5 desa yang dilauncing merupakan hasil seleksi dari 10 desa yang mengajukan program pengembangan budaya.
“Bantuan masing-masing desa Rp 100 juta. Bantuan itu stimulan dalam mengembangkan budaya di desa,” katanya.
Sekda Tegal Amir Makhmud yang membacakan sambutan Bupati Tegal menjelaskan, program Desa Bangga Budaya, merupakan langkah konkret untuk memperkuat kebudayaan di tingkat desa melalui pendampingan, pelatihan, serta fasilitasi yang dilakukan oleh DKD-KT Kabupaten Tegal.
“Saya berharap, program ini tidak hanya berhenti sebagai seremonial semata, tetapi benar-benar mampu memberikan dampak positif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurut dia, program ini tidak hanya berupa bantuan dana, tetapi juga mendukung desa dalam pendataan potensi budaya, pelestarian warisan budaya, penciptaan ruang kreativitas, hingga penguatan nilai-nilai budaya kepada generasi muda.
“Harapannya, desa-desa tersebut mampu mengelola potensi budaya mereka menjadi sumber daya ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan,” katanya.
Anggota DPRD Provinsi Jateng Fraksi Golkar Mas’fui Masduk mendukung sepak terjang DKD-KT untuk terus mengangkat potensi yang ada di desa.
“Kami akan melakukan terobosan untuk lebih mengangkat potensi daerah bersama DKD-KT, diantaranya dengan membentuk Metra yaitu Media Tradisional,” terangnya.
Munculnya Media Tradisional, tambah dia, potensi budaya di masyarakat dapat terangkat dan dikenal masyarakat sekaligus sebagai edukasi bagi generasi muda. **