Slawi  

Api di TPA Penujah Belum Padam, Butuh Sumur Bor

PADAMKAN API : Sejumlah relawan memadamkan api di TPA Penujah, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Minggu (13/8). Hingga kini, api di TPA Penujah masih menyala.

SLAWI, smpantura– Hingga Minggu sore (13/8), kebakaran sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Penujah, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, belum teratasi. Kendati titik api terus berkurang, namun pemadaman mengalami kendala kesulitan air.

“Kendalanya suplai air. Selama ini, air disuplai dari PDAM,” kata Sekretaris Satpol PP Kabupaten Tegal, Teguh Mulyadi, Minggu (13/8).

Ia mengaku terus memantau kebakaran sampah di TPA Penujah. Pasalnya, kondisi cuaca panas yang disertai angin, memicu api meluas ke areal sampah lainnya. Oleh karena itu, anggotanya dari Damkar dibantu rekawan PMI, BPBD, PDAM, dan DLH, terus menyemprotkan air ke titik-titik api. Hingga kini, sedikitnya 20 relawan diterjunkan untuk memadamkan api.

“Kemarin (Sabtu-red), ada 9 titik api dan sekarang sudah berkurang. Kalau siang tidak kelihatan. Nanti malam baru kelihatan jelas dimana titik api yang masih menyala,” terangnya.

Ia berharap agar pembuatan sumur bor bisa dipercepat. Kendati diinformasikan bahwa anggaran untuk pembuatan sumur bor telah diajukan ke Bupati Tegal, namun hingga kini belum ada kejelasan. “Katanya mau menggunakan dana tak terduga Bupati Tegal,” katanya.

BACA JUGA :  H-7 Lebaran, Perbaikan Jalan di Kabupaten Tegal Ditargetkan Rampung

Kades Dermasuci, Mulyanto mengakui banyak warganya yang sudah mengeluhkan sesak nafas dan matanya pedih. Walaupun belum masih belum parah, namun diharapkan tim medis terus memantau kesehatan warganya.

“Desa Dermasuci walaupun beda kecamatan dengan Penujah, namun wilayah terdekat dengan TPA Penujah. Jadi yang paling kena imbas kebakaran sampah di Penujah,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran TPA Penujah terjadi sejak Sabtu (24/6) lalu. Setelah 10 hari terbakar, Bupati Tegal Hj Umi Azizah sempat menyatakan telah padam 100 persen. Hal itu juga menyusul hujan turun yang melanda wilayah tersebut pada Senin (3/7). Namun, selang beberapa hari, kembali terbakar hingga kini.

Kebakaran itu telah dipantau Sekda Tegal Widodo Joko Mulyono. Dugaan sementara penyebab kebakaran disebabkan gas mentana yang terpendam di dasar tumpukan sampah. (T05_Red)

error: