SLAWI, smpantura – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP Tan) Kabupaten Tegal membangun tiga embung geomembran di tiga kecamatan. Pembangunan embung itu sebagai upaya mencegah kekeringan di areal irigasi pertanian.
Kepala Dinas KP Tan Kabupaten Tegal Agus Sukoco melalui Kepala Bidang Prasarana Pertanian, Umar Tabah mengatakan, pembangunan tiga embung itu dikelola oleh kelompok tani, yaitu Poktan Karya Bakti Kecamatan Suradadi, Gapoktan Bina Tani Kecamatan Dukuhturi dan Poktan Rejo Sari Kecamatan Bumijawa.
“Pembangunan embung ini merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2023,” katanya.
Dia menjelaskan, perubahan iklim (climate change) merupakan hal yang tidak dapat dihindari akibat pemanasan global (global warming). Kondisi ini tentunya sangat berdampak pada sektor pertanian.
“Terutama pada produktifitas hasil pertanian, pasti akan turun,” ucapnya.
Untuk mencegah itu, Dinas KP Tan tidak tinggal diam. Di tahun 2023 ini, sedikitnya ada tiga kecamatan di Kabupaten Tegal, yang difasilitasi pembangunan embung geomembran.
“Pada tahun 2023 ini, kita mendapatkan bantuan anggaran kegiatan pembangunan embung pertanian dengan geomembran dari Pemerintah Pusat sebanyak tiga unit,” ujarnya.
Umar mengemukakan, kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola oleh poktan melalui belanja bantuan pemerintah dalam bentuk transfer uang dan transfer barang (geomembran).
“Termasuk untuk pemasangannya yang dilakukan oleh poktan penerima bantuan,” sambungnya.
Yulia Syafnita, salah satu anggota tim teknis kegiatan pembangunan embung pertanian dengan geomembran, menjelaskan, pembangunan embung pertanian dengan geomembran, ini berfungsi untuk menampung air hujan dan aliran permukaan (rain fall and run off harvesting) saat musim hujan.
Sementara pada saat musim kemarau, embung berfungsi untuk menampung aliran mata air dan limpasan saluran pembuang irigasi. Selain itu, pembangunan embung geomembran ini juga merupakan upaya konservasi air yang tepat guna dan murah. Spesifik lokasi embung, dapat mengatur ketersediaan air guna memenuhi kebutuhan air (water demand) pada tingkat usaha tani.
“Semoga embung ini bermanfaat dalam mendukung sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan,” imbuhnya. (T05-Red)