SLAWI, smpantura – Pemkab Tegal berencana memindahkan loket tiket dan tempat parkir di obyek wisata Air Panas Guci, Kecamatan Bumijawa. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan saat liburan, seperti liburan Hari Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Informasi di lapangan, kemacetan mengular dari mulai pintu masuk Guci hingga ke bawah hingga beberapa kilometer. Kondisi itu disebabkan antre masuk wisata Guci saat membeli tiket, dan areal parkir yang penuh. Bahkan, beberapa kendaraan terpaksa putar balik, karena macet parah.
“Kemacetan di Guci memang sudah klasik. Setiap liburan memang begitu,” kata Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud, saat ditemui di Guci, Sabtu (30/12).
Dirinya tak menampik, perkembangan di kawasan Guci memang sangat pesat. Banyak bermunculan villa, penginapan dan hotel-hotel besar. Seiring dengan itu, jumlah wisatawan pun naik.
“Apalagi pas liburan Nataru kemarin, juga macet,” ujarnya.
Karena itulah, lanjut Amir, Pemkab bakal merubah wajah Guci. Rencananya, lokasi tiketing atau loket akan dipindah di bawah dekat taman anggrek Desa Tuwel Kecamatan Bojong.
Sedangkan lokasi parkir juga dipindah. Rencananya dipusatkan di rest area Pandansari Desa Tuwel. Nantinya, wisatawan akan diantar menuju ke tempat wisata Guci dengan menggunakan mobil shelter milik masyarakat setempat.
“Mungkin ke depan Pemda akan membuat grand design untuk pengembangan guci. Bagaimana nanti akan dibahas soal transportasi, distribusi wisatawan supaya bisa diatur. Tapi ini baru sekedar ngobrol-ngobrol. Baru wacana saja,” kata Sekda Amir.
Disinggung soal tarif pengunjung, Amir menjelaskan bahwa tarif akan include dengan parkir, mobil shelter dan jumlah tempat wisata yang akan dikunjungi.
Rencana itu, Amir mengadopsi dari sejumlah tempat wisata di daerah Jawa Barat. Seperti di Lembang dan Ciwiday.
“Jadi nanti tiketnya per individu. Bukan borongan satu bus. Hal ini untuk mengurangi kebocoran PAD (pendapatan asli daerah) retribusi,” pungkasnya. (T05_Red)