“Kami sudah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak seperti UNNES, UNJ, dan sejumlah sekolah di Kabupaten Tegal untuk penggunaan fasilitas latihan. Namun kami tetap berharap Pemkab Tegal dapat menghadirkan sarana dan prasarana olahraga yang representatif,” tuturnya.
Terkait persiapan Porprov Tahun 2026, pihaknya berencana mengadakan training center (TC) selama tiga bulan bagi atlet yang telah lolos. KONI akan mengajukan bantuan anggaran senilai Rp1 miliar di tahun anggaran 2026 untuk mendukung pelatihan, bonus atlet berprestasi, dan kegiatan sekretariat.
“Kami juga berharap ada perhatian khusus dari pemerintah daerah, misalnya dengan membuka peluang penerimaan ASN baik PPPK maupun CPNS melalui jalur prestasi olahraga,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Tegal Muchamad Fahmi Fauzi menyampaikan bahwa keberhasilan atletik tidak lepas dari proses panjang pembinaan dan uji tanding yang telah dilakukan sejak awal tahun.
“Atlet Kabupaten Tegal sudah mengikuti empat event besar, mulai dari Jatim Open, Jateng Open, Kejurnas, hingga Kejurprov. Hasilnya mulai terlihat dari peningkatan catatan prestasi pribadi (PB) para atlet,” jelasnya.
Menurut Fahmi, meski beberapa nomor belum memenuhi batas limit Porprov, namun performa atlet Kabupaten Tegal menunjukkan peningkatan signifikan.
“Seperti nomor lari 10K putri, meski finis di posisi dua, catatan waktunya masih di atas limit. Tapi itu jadi bahan evaluasi menuju Porprov 2026 nanti,” ucapnya. (**)

 
									

