SLAWI, smpantura – Flu burung yang sempat mewabah di Indonesia pada tahun 1997 itu, kini kembali mulai merebak.
Kendati di Indonesia belum banyak ditemukan, namun hal itu patut diwaspadai. Masyarakat diminta tak abaikan saat ada unggas yang meninggal mendadak.
Kewaspadaan itu dilakukan Kementerian Kominfo RI dalam Forum Literasi Kesehatan dengan tema Pencegahan Penularan Flu Burung pada Manusia di Pendapa Amangkurat Pemkab Tegal, Jumat (17/3).
Dalam kesempatan itu hadir, Direktur Informasi dan komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Kominfo RI Wiryanta, dan Kepala Kominfo Kabupaten Tegal, Nurhayati.
Dalam forum itu, sebagai pembicara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal, Agus Sukoco.
Sementara itu, peserta forum dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, camat, kades, kelompok tani, kelompok peternak, tokoh PKK/ wanita, mantri tani, dan penyuluh peternakan.
Direktur Informasi dan komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Kominfo RI, Wiryanta, saat membuka acara menyampaikan, flu burung di Indonesia tidak banyak ditemukan, termasuk menular ke manusia.
Namun demikian, hal itu harus diwaspadai sedini mungkin agar tidak menyebabkan korban. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap menjaga kebersihan dengan melakukan pola hidup sehat.
“Flu burung masih sangat kecil, tapi patut diwaspadai. Terutama, dari hewan ke manusia,” ujarnya.
Sementara itu, Forum Literasi Kesehatan dilakukan dengan dialog dengan peserta. Dalam dialog itu, banyak peserta yang antusias untuk bertanya terkait dengan penularan flu burung.
Salah satunya dari PKK Dukuhturi, Ana (50) yang menanyakan tentang penularan virus flu burung ke manusia. Hal itu dikarenakan rumahnya berdekatan dengan pasar merpati di sebelah utara Pasar Pepedan.
Dokter Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal, Drh Dewi menjelaskan, penularan virus flu burung ke manusia sangat sulit, karena virus yang berada di hewan unggas itu tidak bisa langsung menularkan ke manusia.
Penularan itu harus melalui perantara hewan babi. Sedangkan, di Kabupaten Tegal sangat jarang peternakan babi.
“Tapi, jika virus itu sudah menginfeksi orang, maka perkembanganny sangat cepat,” jelasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal Agus Sukoco menuturkan, virus flu burung belum terjadi di Kabupaten Tegal. Akan tetapi, harus tetap waspada terhadap virus tesebut.
Ia berharap agar peternak unggas selalu menjaga kebersihan, baik kebersihan unggas, kebersihan kandang dan kebersihan peternaknya.
“Jika ada gejala yang mirip dengan flu burung, segera laporkan ke penyuluh pertanian di setiap kecamatan,” pintanya.
Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Ruzani menambahkan, Kabupaten Tega belum pernah ada warganya yang terjangkit virus tersebut.
“Jangan takut terhadap flu burung. Kita akan kolaborasi dengan OPD terkait untuk kewaspadaan terhadap flu burung,” pungkasnya. (T05-Red)