BREBES, smpantura – Kesedihan mendalam masih menyelimuti rumah keluarga Rateni (44), di Desa Dukuhtengah, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes. Wajah Ibu kandung Santi (22), janda muda yang tewas di bunuh mantan suaminya ini, napak kusut. Matanya terlihat berkaca-kacat dan sesekali mengeluarkan air mata saat diajak berbincang terkait putrinya itu.
Ia mengaku, sangat kehilangan putrinya. Apalagi, anaknya itu meninggal secara tragis dan mayatnya ditemukan penuh luka, di kebun tebu Desa Dukuhtengah, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Minggu (25/5/2025).
“Santi ini, anaknya baik, penurut dan bertanggung jawab. Saya bersyukur sekali punya anak ini. Selama ini juga menafkahi keluarga. Bahkan, kalau saya mau bekerja dilarang, gantian biar Santi saya yang kerja,” tutur Rateni (44), saat ditemui di rumahnya, Selasa (3/6/2025).
Rateni sangat terpukul saat mendengar kabar, anaknya ini ditemukan tewas di kebun tebu. Apalagi, diketahu anaknya tewas dibunuh oleh mantan suaminya. Ia tidak menyangka, mantan suami anaknya itu berbuat keji. Padahal, dari pernikahan dengan Santi dikaruniani seorang anak perempuan yang masih butuh kasih sayang.
“Ini anak dari Santi dan mantan suaminya. Saya sangat kehilangan dan tidak terima,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, Santi sudah bercerai dengan Wantiyo (28) mantan suaminya sejak dua tahun lalu. Perceraian ini dipicu karena anaknya sering mendapat perlakukan kasar dari mantan suaminya. Bahkan, sampai melakukan kekerasan.
“Awalnya Santi tidak cerita perihal perceraiannya, tapi saat proses cerai selesai anak saya ini cerita memilih cerai karena sering dicekik dan ditendang saat bertengkar. Terutama, Ketika saya tidak ada di rumah, karena selama ini Santi masih tinggal satu rumah dengan saya,” ungkapnya.
Sebenarnya, lanjut dia, anaknya mencoba bertahan agar tidak sampai berpisah dengan mantan suaminya tersebut. Itu lantaran Santi berharap mantan suaminya bisa berubah, tetapi kenyataannya tidak sehingga memilih bercerai.
“Saya benar-benar tidak terima. Saya dan keluarga ingin pelaku dihukum mati, biar merasakan seperti yang dirasakan anak saya,” pungkasnya. **