Secara rutin seminggu sekali, sekitar 40 liter susu kambing, dikirim ke perusahaan itu.
“Ini sebagai contoh bagi masyarakat, agar tidak hanya menggantungkan hidup dari bawang merah atau menjadi pelayan warteg. Tapi juga memelihara kambing yang diambil susunya,” sebutnya.
Dalam beternak kambing, Rohman menerapkan sistem pertanian terintegrasi.
Di lahan tersebut, dia menanam aneka tanaman untuk pakan kambing, seperti kacang tanah, kacang panjang, ketela, indigofera dan rumput.
Tanaman tersebut dipupuk, menggunakan pupuk dari kotoran kambing, yang diolah sedemikian rupa.
Dengan meningkatnya kamtibmas di desa itu, diharapkan akan datang investor yang menanamkan modal disana. Harapan terbentuknya Desa Wisata disana pun, suatu saat bisa terwujud. (T04-Red)