SLAWI, smpantura – Jembatan Gantung Merah Putih di Sungai Kumisik Desa Wanasari, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, ditutup sementara sejak Minggu (19/1/2025) pukul 17.00 WIB. Penutupan jembatan yang dibangun melalui program TMMD tahun 2024 itu, disebabkan luapan Sungai Kumisik yang hampir menyentuh lantai jembatan.
Informasi di lapangan, hujan lebat yang melanda wilayah Kecamatan Margasari sejak pukul 15.00 WIB itu, membuat Sungai Kumisik meluap. Air sungai dengan lebar lebih dari 56 meter itu, mulai meninggi hingga mau menyentuh lantai jembatan. Pihak pemerintah desa setempat berinisiatif menutup jembatan untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan.
“Kami dapat informasi Jembatan Merah Putih ditutup sementara, karena air hampir menyentuh jembatan,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDI Perjuangan, KRT Sugono saat dihubungi Minggu malam (19/1/2025).
Dikatakan, jembatan yang dibangun melalui anggaran APBD Kabupaten Tegal tahun 2024 senilai Rp 520 juta ditambah dana desa setempat senilai Rp 20 juta itu, baru diresmikan 14 November 2024. Jembatan dengan panjang 56 meter dan lebar 1,6 meter itu, sangat dibutuhkan masyarakat untuk akses ekonomi, pendidikan dan aktivitas warga lainnya.
“Kondisi air memang sangat mengkhawatirkan. Saat ini, hanya menyisakan beberapa meter dari lantai jembatan,” katanya.
Gono beranggapan bahwa penutupan jembatan itu, sangat tepat. Kendati ia yakin bahwa jembatan itu sangat kokoh, namun khawatir air melebihi lantai jembatan. Jika dipaksakan dilintasi kendaraan, khawatir akan tergelincir. Oleh karena itu, penutupan jembatan sangat membantu warga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami berharap masyarakat mematuhinya. Jika kondisi air sudah surut baru bisa dilalui kendaraan,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, hujan mulai reda. Namun, jembatan masih ditutup. Air deras hampir menyentuh lantai jembatan. **