Tegal  

Bank Indonesia Bekali Wartawan Penghitungan dan Pengendalian Inflasi

TEGAL, smpantura – Puluhan wartawan se-Eks Karesidenan Pekalongan, mengikuti pelatihan penghitungan dan pengendalian inflasi bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI Tegal) di Kota Bandung, Sabtu (22/6).

Pelatihan tersebut menghadirkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tegal, Eman Sulaeman dan Redaktur Pelaksana Tempo, Agoeng Wijaya.

Dalam paparannya, Kepala BPS, Eman Sulaeman mengatakan, tingkat inflasi diukur dari persentase indeks harga konsumen (IHK). Indeks harga menjadi indikator untuk menggambarkan tingkat harga di suatu wilayah dalam periode tertentu.

“Perubahan IHK dari waktu ke waktu, menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga,” jelasnya.

Adapun terjadinya inflasi, disebabkan karena pengaruh musiman seperti panen padi, sayur hingga pendidikan dan hari raya, pengaruh distribusi seperti bencana alam, infrastruktur hingga keamanan.

Kemudian, inflasi juga bisa disebabkan administered prices seperti kenaikan tarif listrik, air minum maupun BBM dan pengaruh perubahan nilai tukar rupiah, suhu politik hingga abnormal profit.

BACA JUGA :  Mahasiswa Poltek Harber Raih Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Provinsi

“Upaya untuk pengendalian inflasi, dapat menetapkan 4K, yakni mengupayakan keterjangkauan harga, menjaga ketersediaan pasokan, menjamin kelancaran distribusi dan meningkatkan komunikasi yang efektif,” katanya.

Kepala KPw BI Tegal, Marwadi mengemukakan, pelatihan semacam itu tidak hanya untuk wartawan saja, melainkan juga petugas kasir hingga kliring.

Selain untuk menambah pengetahuan, acara semacam itu juga digunakan untuk mempererat koordinasi.

“Kami melibatkan semua pihak untuk melakukan koordinasi, menyampaikan tugas-tugas BI. Khusus pada hari ini, kami mengajak wartawan untuk belajar mengenai inflasi,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Marwadi menganalogikan bahwa setiap orang dapat berenang dengan tiga hal, yakni percaya dan yakin bahwa kita bisa berenang, berlatih teori dan praktik.

“Jadi kalau belajar renang, tidak hanya belajar saja. Tapi langsung nyemplung ke air. Begitu juga rekan-rekan wartawan, kami latih penghitungan dan pengendalian inflasi, agar bisa dipraktikkan dalam tugas sehari-hari,” harapnya. (T03_Red)

error: