Konsultan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (PUMKM) KPwBI Tegal, Mudatsir mengatakan, green ekonomi telah diterapkan di beberapa daerah, di wilayah kerja KPwBI se-Eks Karesidenan Pekalongan.
Seperti penanaman kopi di Kabupaten Batang dan Pekalongan, yang dilakukan di sela-sela pohon Perhutani, untuk mempertimbangkan keseimbangan alam, mengingat eksploitasi sumber daya alam semakin luar biasa.
“Dampaknya sudah kita lihat sendiri. Banyak terjadi gagal panen dan kelangkaan pupuk,” tegasnya.
KPwBI Tegal, masih kata Mudatsir, telah mengantisipasinya dengan memberi bimbingan dan bantuan sosial, berupa mesin produksi pupuk kompos. Hal ini pula, yang menjadi dorongan BI untuk mendukung green ekonomi.
“Sentra peternakan sapi di Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, kita ajak untuk mengolah limbah kotoran menjadi pupuk kompos. Di Tegal pun demikian. Bahkan, hasilnya telah dimanfaatkan ke Pemalang. Jadi program yang kami jalankan, saling berhubungan dengan kelompok lain,” tandasnya. (T03-Red)


