Slawi  

Belasan Ribu Warga Hadiri Ndaru Bersolawat di Trasa Slawi

SLAWI, smpantura – Belasan ribu warga dari penjuru Kabupaten Tegal dan sekitarnya membanjiri acara Nderek Guru (Ndaru) Bersolawat dan Santunan Anak Yatim dalam Rangka 10 Muharam 1446 H di Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) Kabupaten Tegal, Rabu malam (17/7/2024).

Kendati sempat diguyur hujan, namun acara yang dimeriahkan Habib Zaidan Bin Haidar Bin Yahya bersama Grup Hadrah Sekar Langit Pekalongan, tetap meriah. Kegiatan tersebut juga dihadiri Habib Luthfi Bin Yahya.

Sejak sore hari, para pecinta Habib Zaidan mulai memadati Trasa Slawi. Hingga malam hari, belasan ribu yang mayoritas kalangan muda telah tumplek blek di Trasa Slawi. Bahkan, para pecinta Habib Zaidan juga membludak hingga ke jalan raya Tegal-Slawi.

Suasana semakin meriah saat team Hadrah Sekar Langit mulai melantunkan sholawat. Beberapa sholawat yang dilantunkan, mampu membuat belasan ribu massa ikut terhanyut dalam lantunan musik hadrah sholawat.

Terlebih, saat Habib Zaidan tiba di Trasa, para pecinta Habib Zaidan tak henti-hentinya mengabadikan kedatang Habib Zaidan yang masih kerabat Habib Luthfi Bin Yahya. Suara Habib Zaidan Bin Yahya yang merdu setiap membawakan lagu-lagu religi dan sholawat, menarik perhatian kalangan anak-anak muda di Kabupaten Tegal dan sekitarnya.

Baru beberapa lagu sholawat dilantunkan, tiba-tiba hujan datang. Namun, belasan ribu pecinta sholawat itu, tak bergeming dari tempat duduknya.

Bahkan, team Hadrah Sekar Langit tak beranjak dari tempat duduknya, dan terus memainkan musik hadrah. Selang beberapa menit, hujan mulai reda dan suasana semakin ramai.

Terlebih saat Habib Luthfi Bin Yahya hadir di acara tersebut. Para jamaah berebut mengabadikan momen dan mencium tangan habib, namun pengamanan yang ketat membuat para pecinta Habib Luthfi tak bisa mencium tangan.

BACA JUGA :  TMMD Mandiri TNI AL Akan Renovasi Masjid Nurul Iman di Desa Padaharja

Sekjen DPP Ndaru, Rohadi mengatakan, Ndaru merupakan kelompok para santri dan pecinta Habib Luthfi. Ndaru yang diasuh langsung Habib Luthfi itu, sangat bersyukur bisa menggelar acara Ndaru Bersolawat dan Santunan Anak Yatim di 10 Muharram 1446 H.

Ia menjelaskan, Ndaru diartikan cahaya keberuntungan. Artinya, sebagai santri dan jamaah Habib Luthfi meyakini jika mengikuti ajaran dan nasihat guru, maka akan mendapatkan cahaya keberuntungan.

“Kami mengajak jamaah untuk mendekatkan diri kepada guru, mempelajari ajarannya, mengikuti prilakunya agar ada ikatan batin dengan guru kita,” katanya.

Pihaknya berterimakasih kepada Pemilik PT Ortega, Muhemin dan Wakil Ketua DPC Ndaru Kabupaten Tegal M Adhi Prasetyo yang telah menyelenggarakan acara ini. Ia berdoa agar keduanya selalu diberikan keberkahan dan lancar rezeki.

Habib Luthfi Bin Yahya dalam ceramahnya menyampaikan tentang berkah sholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan berdoa. Ulama karismatik ini juga menyampaikan untuk pentingnya persatuan bangsa.

“Ndaru harus menjadi contoh. Ndaru menjadi tauladan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Bahwa kita bagian dari yang mendorong ukhuwatul Islam, ukhuwah wathaniyah, cinta bangsa, cinta tanah air, mempersatukan umat, mempersatukan bangsa, menjadi suritoladan dan tidak hanya pamer nama Ndaru saja,” dawuh Habib Luthfi.

Habib Luthfi juga meminta Ndaru bisa menjadi penengah dan bisa menjadi pemersatu. Menjadi guru dinilai sangat berat, karena harus bisa menjadi tauladan. Ulama asal Pekalongan ini, juga mengulas tentang makna lagu kebangsaan Indonesia Raya. (T05_Red)

error: