BREBES, smpantura – Hingga bulan Oktober 2025 ini, tingkat penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani di Kabupaten Brebes baru mencapai 64 persen. Tingkat penyerapan ini di nilai Pupuk Indonesia selaku pengelola distribusi pupuk bersubsidi, masih belum optimal. Karena itu, para petani di minta segera melakukan penebusan pupuk bersubsidi di kios yang telah di tunjuk.
Hal itu terungkap saat Pupuk Indonesia dan Pupuk Kujang melakukan sosialisasi Tata Kelola Pupuk Bersubsidi di Rumah Makam Teras Banyu, Kecamatan Bulakamba, Brebes, Rabu 15 Oktober 2025. Officer Pendukung Penjualan Wilayah 2 Pupuk Indonesia, Drikarsa mengungkapkan, sesuai data alokasi, di tahun 2025 petani Kabupaten Brebes mendapat alokasi pupuk bersubsidi sebesar 66.502 ton. Alokasi ini terdiri dari jenis pupuk urea 43.500 ton, pupuk NPK 21.500 ton dan pupuk Organik 1.500 ton. Namun hingga Oktober, realisasi penyerapannya baru sebesar 42.727 ton atau sekitar 64 persen. Padahal waktu terus berjalan dan saat ini sudah menginjak bulan 10 tahun 2025.
“Tingkat penyerapan pupuk bersubsdi khusus di Brebes hingga Oktober ini mencapai 64 persen dari alokasi yang diberikan. Memang belum optimal, dan ini karena ada beberapa factor penyebabnya,” ungkap dia.
Menurut dia, ada dua faktor Utama belum optimalnya penyerapan pupuk bersubsidi di Brebes. Pertama, terkait masih banyaknya petani yang menebus pupuk. Bahkan, dari data yang ada ditemukan juga petani yang belum menebus pupuk sejak bulan Januari. Hal itu juga menjadi pertanyaan besar pihaknya. Sebab, apakah petani yang masuk data itu masih menjadi petani atau tidak. Faktor kedua karena adanya pergeseran musim tanam.


