“Atas kondisi ini, sudah kami sampaikan ke dinas terkait. Kami juga memandang perlu di telusuri bersama terkait adanya petani yang belum menebus pupuk sejak bulan Januari ini,” tandasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya menjamin untuk ketersediaan pupuk bersubsidi di Brebes masih sangat aman. Untuk itu, petani di Brebes tidak perlu khawatir. Justru itu pihaknya mendorong agar petani bisa segera menyerap alokasi pupuk yang tersedia agar mencapai 100 persen hingga akhir tahun nanti.
“Kalau soal stok pupuk di Brebes untuk menghadapi musim tanam, kami menjamin stok aman,” tegasnya.
Dalam sosialisasi ini, Drikarsa juga menyinggung soal Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi. Sesuai aturan Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian, untuk HET Urea Rp 2.250/ kg, ZA Rp 1.700/ kg dan 2.300/ kg. Namun demikian, ada beberapa penyebab HET ini tidak terpenuhi.
“Yakni, karena pembelian tidak dalam kemasan utuh, pembayarannya tidak secara tunai dan pupuk yang di beli di minta di antar ke lokasi. Ini yang menyebabkan HET pupuk tidak bisa terpenuhi,” pungkasnya. (**)
							

