Bencana Banjir Rob, Tanah Longsor, Angin Kencang Mengancam Wilayah Pemalang

PEMALANG, smpantura – Bencana banjir rob, tanah longsor, dan angin kencang mendominasi kejadian di wilayah Kabupaten Pemalang. Hal tersebut berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemalang yang mencatat kejadian bencana sejak awal bulan Januari 2025.

“Dari data yang dicatat BPBD Kabupaten Pemalang, wilayah kota khususnya Kecamatan Pemalang termasuk daeran rawan terjadi bencana selama Januari lalu. Berdasarkan data tersebut saya menghimbau pada masyarakat agar tetap waspada, selama bulan penghujan ini,” ujar Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Pemalang Andri Adi, Senin (24/2)

Ia mengatakan, selama bulan Januari lalu, BPBD Pemalang mencatat ada sekitar 50 kejadian bencana. Dari total 50 kejadian bencana selama Januari lalu, Kecamatan Pemalang masuk peringkat kedua dengan wilayah terbanyak terjadi bencana. Jumlah tersebut sama dengan Kecamatan Ulujami yang rawan terjadi bencana banjir rob dan Kecamatan Moga dengan tanah longsor. Kecamatan Pemalang yang merupakan wilayah pusat pemerintahan Kabupaten Pemalang ini sering terjadi bencana angin kencang, yang mengakibatkan pohon tumbang. Sehingga diimbau oleh BPBD agar masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar, terutama apabila ada pohon besar dan terlihat rawan agar segera dirapihkan sebagai antisipasi penanggulangan bencana.

BACA JUGA :  Wifi Gratis Jangan Digunakan untuk Judi Online

“Walaupun angkatnya tidak sampai puluhan tapi jadi nomor dua terbanyak, totalnya itu ada 7 kejadian dan 4 diantaranya kejadian angin kencang, sisanya hujan berangin dan orang tenggelam. Mohon masyarakat wilayah kota harus antisipasi dan siaga bencana,” ucapnya.

Selain rawan bencana angin, wilayah kota juga rawan terjadi bencana banjir total ada 13 desa dan kelurahan rawan bencana banjir dari 28 desa/kelurahan di Kecamatan Pemalang. Seperti Banjir bandang kiriman dari wilayah selatan menggenang hampir tiga hari di Dusun Karangan, Kelurahan Kebondalem pada Januari kemarin. Karena terjadi tahunan, warga memilih tetap tinggal di rumah mereka karena merasa belum mengganggu aktivitas mereka.

“Benar kemarin terjadi banjir, tapi warga tetap bertahan dan belum ada laporan ke kami (BPBD). Kemungkinan karena tidak terganggu aktivitasnya dan sudah terbiasa, tetapi dipastikan ketika ada laporan kami langsung meluncur ke lokasi,” tuturnya. **

error: