BREBES, smpantura – Pergerakan tanah melanda Desa Mlayang, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Bencana yang dipicu hujan deras ini menyebabkan kerusakan pada belasan rumah warga serta infrastruktur jalan yang ambles dan retak.
Kepala Desa Mlayang, Abdul Khafidz, mengatakan bahwa tanah bergerak mulai terjadi sejak sepekan lalu dan hingga kini masih berlangsung meski intensitasnya mulai menurun.
“Setiap kali hujan turun, tanah kembali bergerak. Warga kami imbau tetap waspada karena kondisi masih labil,” ujarnya, Sabtu (1/2).
Akibat pergerakan tanah ini, 12 rumah mengalami kerusakan dengan tembok dan lantai yang retak. Sementara itu, infrastruktur desa juga terdampak parah. Jalan Kabupaten Ruas Manggis-Mlayang sepanjang 90 meter ambles, menyisakan jalur sempit yang hanya bisa dilewati sepeda motor. Selain itu, Jembatan Kali Salam juga amblas sepanjang 11 meter, menghambat akses warga.
Koordinator Satgas-PB BPBD Brebes Posko Bumiayu, Budi Sujatmiko, menjelaskan bahwa retakan tanah berbentuk oval dengan diameter 50 meter telah mengarah ke Kali Salam dan Sungai Keruh Behet.
“Dukuh Karangsalam dan Siroyom menjadi wilayah terdampak paling parah. Lereng dengan kemiringan 75 derajat menyebabkan tanah terus bergerak, merusak rumah dan badan jalan kabupaten,” jelasnya.
Selain permukiman dan infrastruktur, lahan pertanian warga juga terdampak. Luasnya belum bisa dipastikan karena tanah masih bergerak, tetapi diperkirakan mencapai belasan hektare.
BPBD Brebes telah turun ke lokasi untuk melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pemerintah desa. Warga berharap ada tindakan cepat dari pemerintah terkait untuk relokasi korban serta perbaikan infrastruktur yang rusak.
“Kami mengimbau warga tetap waspada, terutama saat malam hari atau saat hujan deras,” tambah Budi. **