PEMALANG, smpantura – Bencana tanah longsor dan banjir mengintai warga Kabupaten Pemalang pada musim penghujan yang terjadi saat ini. Pemerintah daerah (Pemda) Pemalang telah melakukan pemetaan potensi bencana yang kemungkinan terjadi di daerah tersebut.
“Saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan, artinya ada potensi bencana yang bisa timbul dan membahayakan masyarakat. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemalang, bencana yang mengintai saat musim penghujan yaitu longsor dan bajir,” ujar Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, usai gelar apel pasukan dan peralatan kesiapsiagaan penanggulangan bencana, Sabtu (9/12).
Ia mengatakan, secara garis besar sudah dilakukan pendataan dan pemetaan terkiat dengan potensi bencana di Pemalang. Khusus untuk potensi tanah longsor berada di wilayah selatan seperti Kecamatan Watukumpul, Belik, Pulosari, dan kecamatan Moga. Potensi bencana banjir berada di daerah yang dilewati aliran sungai Comal maupun daerah pantura. Meskipun sudah dipetakan, harapannya tidak terjadi bencana di wilayah Pemalang. Bahkan sekarang sudah disiapkan personil dan peralatan sarana dan prasaran untuk menghadapi kemungkinan terjadi bencana sewaktu waktu. Untuk menghadapi bencana Pemda Pemalang sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 5 miliar dan siap digunakan sewaktu waktu. Anggaran tersebut sebagian sudah digunakan untuk membantu masyarakat yang tertimpa bencana kebakaran beberapa waktu lalu.
“Kondisi cuaca memang tidak menentu akhir akhir ini, kadang hujan lebat disertai angin kencang yang berpotensi terjadi bencana. Berdasarkan hal tersebut dihimbau pada masyarakat baik yang berada di wilayah selatan maupun pesisir agar lebih meningkatkan kewaspadaannya,” tandasnya.
Ia mengatakan, musim penghujan menjadi hal yang perlu diwaspadai, khususnya daerah daerah yang rawan terjadi bencana. Angin kencang dan hujan lebat sering menimbulkan masalah, dimana tidak sedikit terjadi pohon tumbang. Untuk itu pihaknya menghimbau pada masyarakat agar memotong dahan yang dinilai membahayakan keselamatan khususnya saat terjadi angin kencang. Akibat cuaca buruk yang terjadi diperairan Laut Jawa, berpotensi mengakibatkan kecelakaan air yang bisa menimpa kapal. (T08-Red)